"Jangan senyum-senyum,gue tau gue keren." Kata kak Nathan ketika mereka berjalan untuk kembali ke mobil bersama dengan kedua orang tuanya.
"Geer lu bang.lagian masih kalah jauh sama Varrel." Aku menyunggingkan senyuman manisku,sedangkan kak Nathan hanya melirikku sebal.
"Lu kan dah lulus dek,mau lanjut dimana?" Tanya kak Nathan,memperlambat jalannya.
"Atau mau langsung nikah langkahkan gue."
"Ah... Omongan lu nyebelin." Aku memukul lengan kak Nathan kencang.
"Gue cuman nanya,kok ngamuk!." Kak Nathan meninggalkanku.
"Ayo buruan!" Dia berbalik,meneriakiku yang masih terdiam.
"Iya...." Aku setengah berlari untuk menyejajari langkahku dengannya yang lebar-lebar itu.
Sesampainya di parkiran,Ida mamahku sedang mengobrol dengan mamahnya Lia.
Ketika menyadari kehadiranku dan kak Nathan,mamah mengakhiri obrolannya.
"Pulang yuk." Ajak mamah.
"Iya mah." Jawabku.
Aku duduk di belakang dengan kak Nathan,mamah dengan papah di depan.tidak ada yang memulai obrolan,semuanya terhanyut pada pikirannya masing-masing.
Aku sedang bertukar pesan dengan Varrel,kak Nathan sedang membaca buku raporku,emang gak ada kerjaan dia.sedangkan mamah mengobrol dengan papah.
My prince
(Udah sampe?)
(Belom.)
(Masih di jalan.)
(Aku masih kepikiran kuliah.)
(Kamu kuliah bareng aku aja.)
(Biar aku yang bayarinnya.)
(Nggak mau.)
(Aku gak mau
ngerepotin
kamu mulu.)
(Kamu gak pernah ngerepotin.)
(Gak akan pernah,sayang.)
Varrel... Pasti pipi gue merah nih~ batinku tanpa sadar memegang pipiku sendiri.
(Kok gak dibales...)
(Aku salah ya...)
(Maaf...)
(Tapi beneran deh kamu gak akan pernah ngerepotin aku.)
(Iya Varrel.)
(Tapi aku tetep gak
mau
make uang kamu dulu.)
(Pokonya selesai kuliah aku
lamar kamu langsung titik.)
"Dek Acha!" Panggil mamah.
"A.... Apa mah?" Tanyaku kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY married {END}
Fanfiction"Aku akan menunggu sampai waktu itu tiba, tapi kamu juga harus berjanji kalau jari manismu tidak boleh memakai apapun yang bukan pemberianku,dan hatimu jangan sampai ada yang memiliki selain aku." . ...
