2 Empat

26 2 0
                                        

Kring!!

Tanganku berjalan mencari Hpku di atas meja, dengan kedua mata yang masih tertutup, hingga tanpa sadar aku menjatuhkan diriku sendiri.

"Akh.." Aku mengusap dahiku pelan.

"Masih pagi jangan berisik." Terdengar suara baru bangun khas Aldi.

"Iya...iya...." Jawabku malas, aku mengambil Hpku dan mematikan alarmnya.

Lalu ke kamar mandi setelah itu aku ke dapur untuk membuat nasi goreng daging, karena masih ada sisa daging mentah di kulkas.

Sekalian aku membuatkan beef teriyaki untuk Ian, setelah semua terhidang Aldi keluar dari kamar dengan kemejanya. Aku menyodorkan sepiring nasi goreng ke depan Aldi.

"Pagi ini nasi goreng dulu ya." Ucapku dengan cengiran.

"Terserah." Aldi memakannya hingga habis.

"Itu apa?" Aldi menunjuk tempat makan yang kusiapkan untuk Ian.

"Itu beef teriyaki buat kak Ian soalnya...."

"Jangan!" Potong Aldi, aku menatapnya bingung.

"Jangan kasih masakan kamu ke orang lain." Aldi melanjutkan makanannya.

"Maksudnya?" Walau hanya sekilas tetapi aku bisa melihat tatapan aneh dari Aldi.

"Pokoknya aku tidak bertanggung jawab kalau ada masalah."

Dia bilang aku bukan saya, tumben.~

"Nggak usah khawatir yang ini enak kok." Aku mengacungkan jempol ku.

Aldi langsung meninggalkan meja makan, aku mengabaikannya dengan melanjutkan sarapanku, sampai hari ini aku hanya bisa memasak dua jenis makanan saja.

MY PRINCE

Selamat pagi.

I love you.

Aku jemput ya.

Dimana kamu tinggal sekarang?

Nggak usah dijemput.

Aku dapet kelas siangan nanti.

Oke.

Nanti aja aku jemputnya.

Jangan lupa sarapan.

I love you.

Aku menatap layar Hpku, memikirkan bagaimana caranya untuk memberitahunya secepatnya, bahkan untuk membalas kalimat sayangnya saja aku tidak bisa.

Hingga suara seseorang menyadarkan ku, dia berdeham keras siapa lagi kalau bukan Aldi.

"Mau diantar tidak?" Tanyanya ketika aku menatapnya, Aldi sudah siap dengan pakaian rapihnya.

"Nggak usah, aku dapet kelas nanti jam setengah sepuluhan." Jawabku.

"Oke, nanti jam 9 aku ke sini."

"Nggak usah." Aldi menatapku dengan ekspresi kaget, ini baru untukku.

"Nanti aku bareng Varrel aja, kamu kerja aja." Lanjutku.

Aldi menatapku lama, seolah menimbang sesuatu yang sulit.

Sedetik kemudian Aldi membuang nafas kasar, "ikut saya!" perintahnya.

"Ngapain?" Tanyaku yang masih diam di tempat.

"Masih ada 3 jam lagi, sekalian kamu bawa tas untuk kuliah juga."

Nanya apa dijawab apa....~

Aldi menatapku tajam, aku langsung mengangguk, " iya sebentar."

Setelah aku bersiap, aku mengikuti Aldi yang langsung keluar apartemen, aku mengurungkan niatku yang ingin berjalan di samping Aldi, Aldi sama kak Nathan sama aja.

SUDDENLY married {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang