Suasana mulai hening. Aldi menghampirinya masih dengan tatapan yang sama, kini mereka berdua harus mengucap janji.
Sekarang Aldi dan Acha saling berhadapan dengan saling bergengaman tangan, Aldi menatap Acha dengan dalam inilah kali pertamanya Acha mendapatkan tatapan itu dari Aldi.tatapan yang hangat penuh dengan ketulusan.
Apa dia sejago ini dalam berakting?~ Batin Acha, dengan perasaan kacau.
"Aurellia Bunga Anastasya, Saya memilihmu untuk menjadi pendamping dunia dan akhirat yang takkan terganti, untuk saling menyayangi, memiliki,dan juga menjaga dari sekarang sampai selamanya. Saya berjanji akan menjadi suami yang setia pada waktu susah maupun senang, kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, dan mencintaimu sepenuhnya hingga maut memisahkan kita."
Tepat setelah Aldi menyelesaikan ucapannya, dia tersenyum manis tatapannya masih menatap Acha dengan dalam. Selesai sudah... pipi Acha sangat memerah saat ini karena perlakuan Aldi.
"Silahkan ucapkan janjimu!" Acha tersadar dari lamunan, Acha menarik napas panjang dengan bibir mencoba tersenyum bahagia.
"Aldi Nasmi Pratama, saya memilihmu untuk menjadi pendampingku dunia akhirat yang takkan terganti, untuk saling menyayangi, memiliki, dan juga menjaga dari sekarang hingga selamanya. saya berjanji akan menjadi...." Acha terdiam, dia ragu tetapi senyuman Aldi seakan menghipnotisnya.
"Istri yang setia pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, dan mencintaimu seutuhnya hingga maut memisahkan kita."
Keadaan kembali ramai setelah aku menyelesaikan ucapanku, setauku di drama yang ku tonton setelah mengucap janji, kedua mempelai itu akan melakukan.......
Gadis itu tersadar ketika Aldi menarik tubuhnya ke arah Aldi pelan. Suasana kembali hening seakan menunggu apa yang akan terjadi. Tatapan Aldi tidak berubah dari awal, tanpa sadar jarak antara mereka semakin menipis.
Gila dia bakal beneran cium gue, kenapa tatapanya begitu? Fix muka gue pasti merah banget.~ Batinku.
Wajahnya semakin mendekat hingga aku merasakan nafasnya di wajahku, aku menutup kedua mataku tidak berani melihat.Tangan Aldi menekan tengkuk kepalaku seakan tidak membiarkanku menghindar, kurasakan sesuatu yang kenyal dan lembut mendarat di bibirku sontak suasana kembali ramai.
Dia beneran~ Aku mematung.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
5 detik...
Aldi menjauhkan bibirnya, seketika dia tersenyum tetapi senyumannya tidak semanis yang tadi.
"Kalau akting harus profesional bukan." Aldi menatapku, dan berbisik pelan.
Arghhhh.... Gawat ini jangan sampai gue kalah~ Batinku.
Sekarang adalah waktunya para tamu undangan memberikan ucapan selamat, Senyuman selalu menghiasi kedua wajah pasangan tersebut, membuat kedua orang tuanya merasa senang tanpa tau kebenarannya.
Ketika altar sepi,kak Nathan menghampiriku sedangkan Aldi sedang tertidur tetapi bagi yang melihat dia hanya seperti melihat ke bawah.karena mata sipitnya itu.
"Dek,liat!" Kak Nathan menunjukkan potoku ketika ciuman tadi.
"A... Kak Nathan apus gak itu..." Aku melirik ke arah Aldi di sampingku.
"Siniin hp nya!" Aku merebut hp tersebut,dan langsung ku hapus potonya.
"Tapi lu seneng kan?" Ledek kak Nathan.
"Kak demi apapun lu nyebelin banget." Aku menghapus semua Poto pernikahanku yang ada di hpnya.
"Hapus aja semua,gue ada cadangan di sini." Kak Nathan tersenyum dengan menunjukkan hp kamera barunya.
"...." Aku terdiam.
Sedangkan kak Nathan hanya tersenyum puas,dia menunjuk pipiku.
"Kalo diitung hari ini lu blushing berapa kali dek?"
Aku langsung memelototi kak Nathan yang terus mengejekku,hingga Aldi membuka matanya Aku langsung terdiam.
"Hei,bangun juga nih kucing." Kata kak Nathan,entah kenapa mereka terlihat akrab.
Kini mereka mengobrol berdua,aku seketika dianggap lenyap.
"Jagain adek gue ya,dia paling gak bisa dibentak orangnya juga cengeng." Kak Nathan melirikku.
Aku hendak membantah,namun didului oleh Aldi.
"Tenang aja."
Seketika pipiku terasa panas,apaan ini? Mereka kerja sama ya...
Troublemaker
(Kak apa yang lu sembunyikan selama ini,gue gak terima diboongin satu keluarga gini,gue tungguin penjelasan lu.)
(Gue serius.)
Hp kak Nathan berbunyi,dia membukannya lalu menatapku. Aku memalingkan wajahku ke lain arah,seketika aku ingin marah tapi aku inget perjanjian gue sama Aldi tadi.
###

KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY married {END}
Fanfic"Aku akan menunggu sampai waktu itu tiba, tapi kamu juga harus berjanji kalau jari manismu tidak boleh memakai apapun yang bukan pemberianku,dan hatimu jangan sampai ada yang memiliki selain aku." . ...