Seharian sudah mereka bertiga melewati lorong akuarium raksasa, Nono sampai tertidur dibahu Jeno, iya Jeno menggendong Nono ketika anak 4 tahun itu merengek karna kelelahan berjalan.
"Sini Jen, gantian." Jaemin mengulurkan tangannya, meminta agar Nono menjadi digendongan Jaemin, tapi Jeno tidak mengindahkan permintaan Jaemin.
Jeno cuma gak mau Jaemin merasa lelah dan mengeluh ketika malam tiba.
'Jen, badan gue pada pegel'
'Duh, tangan gue kayak mau copot Jen'
'Jenoooo kayaknya gara-gara gendong Nono tadi deh'
'Pijitin gue dong Jeno!!!'
Pokoknya rengekkan Jaemin yang sudah Jeno hafal, Jaemin ini tipikal cowok yang pengen dilihat dan dianggap manly oleh kebanyakkan orang, tapi sikap dan sifatnya gak mendukung.
Jaemin lebih mirip bocah 4 tahun, persis kayak Nono. Tapi sepertinya sifat Kekanakkan Jaemin ini justru melebihi Nono.
"Udah jam 2 aja lho ini, Jen. Balik yuk, laper juga nih gue." Jaemin merengek disamping Jeno yang asik banget gendong Nono, tangan kekar Jeno sesekali menepuk punggung Nono agar bocah itu nyaman dalam tidurnya.
"Makan dulu aja, dekat sini banyak resto."
"Tapi si Nono kan tidur Jen, kasian kalau dibangunin."
"Nyium bau makanan juga nanti bangun, udah ayok."
Jaemin langsung terhuyung kala tiba-tiba tangannya ditarik oleh tangan kiri Jeno yang tidak digunakan untuk menggendong Nono.
"Ish, Gue bisa jalan sendiri Jen. Malu anjir diliatin."
Jaemin mencoba melepas cengkraman tangan Jeno yang memegang pergelangan tangannya.
Jeno kuat banget, padahal dia lagi gendong Nono dan pegang tangan Jaemin dengan satu tangan, sedangkan Jaemin mencoba memberontak dengan kedua tangannya tapi tetap aja kalah.
"Kenapa sih Na? kita udah cocok tau jadi keluarga bahagia." Jeno mengangkat satu bibirnya ke atas, Menggoda Jaemin itu suatu kesenangan tersendiri baginya.
Gemas kalau liat Na Jaemin ngomel-ngomel gitu.
"Hehh!! perjalanan menempuh pendidikkan kita itu masih panjang tau!!!"
"Emang lo gak mau?" Jeno melirik sekilas, memastikan respon pemuda Na.
Jaemin memutar bola matanya sambil menggigit bibir bawahnya.
"Kalau lo gak mau, ya gue tetep maksa sih." Jeno kembali menarik Jaemin.
"Jeno parah ih, emang gue peliharaan lo apa main tarik aja?"
"Iya, peliharaan dihati gue!!" Sontak Jaemin tertawa terbahak-bahak ketika mendengar kalimat menggelikan dari seorang Lee Jeno yang terkenal dingin dan cuek.
"Kok ketawa? memangnya lucu Na?"
"Banget!!! lu gombal tuh yang aestetik dong Jen, geli banget gue dengernya." Jaemin kembali tertawa.
Setelah banyak berdebat, akhirnya mereka tiba di restaurant dan memesan banyak makanan, Nono juga sudah bangun karna memang rasa kantuk bocah itu sudah hilang kini berganti menjadi semangat karna energinya setelah tidur kembali dengan sempurna.
"Nono pengen es klim."
"Makan dulu ya No, kalau belum makan langsung minum es krim nanti perutnya sakit, emang Nono mau perutnya sakit?" kata Jeno dengan nada lembutnya, sambil mengusap kepala bocah 4 tahun itu penuh sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 || Nomin [Complete]
Fanfiction❝Na- lo itu cuma milik gue! Lo bisa gak kalau gak usah baik ke semua orang?❞ ❝Jen- lo tau kan, gue sayangnya cuma sama lo- jangan posesif banget, gue tau batasan.❞ ⚠️18+ ⚠️BxB