21 | 𝑷𝒔𝒚𝒄𝒉𝒐

25.9K 3.2K 351
                                    

Haechan mengerem motornya ketika tiba-tiba muncul sebuah motor lain didepannya dari arah yang tidak Haechan duga, mereka hampir jatuh namun Haechan masih mampu menahannya.

Percuma saja lari dari seorang Hwang Hyunjin, jika pada akhirnya mereka tetap terjebak diantara orang-orang jahat yang kini mengelilinginya.

Tadi Hyunjin hanya bertiga tapi kenapa sekarang malah ada lima orang yang mengelilingi nya dengan tatapan mengejek.

"Haechan, kita bakal baik-baik aja kan?" bisik Jaemin yang kini tubuhnya dengan Haechan sudah terpojokkan.

Sialnya, mereka terjebak ditempat sepi.

Tadi Haechan sengaja melewati gang-gang rumah yang hanya cukup satu motor agar Hyunjin tidak bisa mengejarnya tapi malah berakhir tidak menyenangkan.

Haechan sedikit mendekatkan kepalanya ke telinga Jaemin, dengan wajah panik "Gue gak tau Jaem, gue juga takut bangsat!"

Haechan berandai jika saja Mark bersamanya saat ini, pasti Haechan tidak akan ketakutan seperti ini.

Hyunjin mendekat lantas dengan lancangnya mengelus pipi Jaemin dengan lembut dan tangan besar Hyunjin berhenti dileher Jaemin, tanpa diduga Hyunjin mencekik Jaemin sampai pemuda itu melebarkan matanya terkejut serta sakit yang dirasakan di lehernya.

Jaemin yang lemah memukul-mukul tangan Hyunjin agar melepaskan cekikkan dileher mulusnya, sakit sekali.

Hingga Jaemin meneteskan air matanya tak kuat menahan rasa sakit dilehernya.

"Goblok lepasin Jaemin, setan!!" teriak Haechan getir, memberanikan diri memukul lengan Hyunjin.

Hyunjin berdecih "Gue gak bakal kasar kalau kalian nurut sama gue dari awal!"

Hyunjin melepas cekikkan dileher Jaemin ketika melihat pemuda manis hampir kehabisan nafasnya, menampilkan smirknya.

Jeno bakal datang gak ya??
Jeno buruan, aku belum siap ketemu tuhan.

"L-lo kalau berani satu lawan satu, babi!!!" Haechan gak tau harus apa yang jelas mulutnya gatel banget mau ngatain hyunjin padahal nyali Haechan ciut banget sekarang.

Hyunjin mengalihkan atensinya menatap Haechan kesal "Lo bisa diam gak, njing?" Hyunjin langsung menendang tulang kering Haechan membuat sang empu langsung berlutut, nyeri.

"CHAN!!!" Teriak Jaemin yang gak tega liat Haechan ditendang kayak gitu.

"Mau kalian apa si, gue sama Haechan gak ada ganggu kalian!! pergi sebelum gue bikin kalian babak belur!!!" ancaman Jaemin tentu dianggap lelucon oleh mereka.

Bagaimana bisa pemberani berteriak sambil bergetar seperti Jaemin???

Hyunjin kembali menampilkan smirknya, menarik beberapa helai rambut Jaemin kebelakang hingga pemuda manis itu mendongak keatas.

Ngilu banget kepala Jaemin.

Bughhh


"Awhh" Hyunjin mendorong kepala Jaemin hingga membentur dinding disana, terlihat jelas cairan merah yang sudah mengalir dari pelipisnya.

Jaemin bersumpah, ini perundungan yang membuat ingat masa lalunya yang kelam.

Jaemin yang pernah menjadi korban bullying, tetapi bagi Jaemin ini lebih menyakitkan dibanding masa lalu nya yang membuatnya trauma sampai sekarang.

"Gue cuma mau bikin Jeno si bangsat itu menderita, gue gak suka liat dia bahagia setelah menghancurkan hubungan gue sama Heejin!!!"

"Lepas !!!" Haechan mencoba melepaskan tangan Hyunjin yang menarik helai rambut Jaemin dengan kasar, namun Haechan gak cukup kuat sampai Hyunjin menepis nya dan berhasil membuat Haechan terpental kebelakang hingga punggunnya berbentur dengan dinding.

𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 || Nomin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang