Jeno sudah bangun dari tidur nyenyaknya, ia sedikit merenggangkan tubuhnya diatas ranjang sekilas melirik kesampingnya dimana Jaemin tertidur dan juga dipojok kasur dekat dinding dimana Nono berada.
Semalam Nono menangis ingin tidur bersama Jaemin dan Jeno, tetapi Jaemin menolak karna tempat tidurnya terlalu sempit untuk tiga orang walaupun Nono masih kecil, karna tidur Jaemin itu selalu kemana-mana.
Tapi berakhir mengalah karna Jeno menyuruh Jaemin membuang keegoisannya dulu demi Nono dan Jaemin pun mengiyakan walaupun sebenarnya ia enggan.
Apalagi permintaan Nono yang ada-ada saja, bocah kecil berusia 4 tahun itu hanya mau tidur dipojokkan dimana kasur Jeno itu letaknya menempel pada dinding.
Nono - Jaemin - Jeno.
Semalam sesudah Nono tidur, tubuh Jaemin direngkuh oleh Jeno dari samping, posisi Jaemin yang miring menghadap Nono membuat Jeno hanya bisa memeluk dari belakang tubuh pemuda berparas manis itu.
Tidak berniat membangunkan Jaemin dan Nono terlebih dulu, Jeno memilih membersihkan tubuhnya serta membuat sarapan untuk dua bocah yang masih tertidur pulas diatas ranjangnya.
"Makan yang banyak ya Nono." Jeno memberikan roti bakar untuk Nono, dielus nya kepala bocah 4 tahun yang sedang menampakkan cengirannya hingga menampilkan eyesmile yang membuatnya terlihat sangat gemas.
"Kok Nono kalau ketawa mirip Jeno ya." kata Jaemin yang melahap habis satu roti nya.
Jaemin kenapa baru sadar sekarang soal kemiripan Jeno dan Nono??? Ntahlah mungkin karna tidak terlalu memperhatikan.
"Belaltii Nono ganteng ya kayak kakak Jeno." jawab Nono, lagi-lagi tersenyum memperlihatkan eyesmile nya, bocah itu mengambil segelas susu yang dibuat Jeno tadi, diminumnya hingga setengah.
Nono membersihkan sisa susu dibibirnya menggunakan telapak tangan, sesudahnya ia tertawa ringan, gemas sekali.
Jaemin menatap Jeno dan Nono bergantian, lalu wajah isengnya terpancar dari wajah manis milik Jaemin "Gantengan Nono lah."
Seperkian detik raut wajah Jeno berubah datar "Jaemin juga jelek." tuturnya dengan nada menyindir.
Tidak menggubris ejekkan Jeno yang akan tambah panjang jika Jaemin tak mengalihkannya.
Setelah makanan pagi sudah habis diatas piring masing-masing, Jaemin membereskannya, menaruh di wastafel yang terletak tak jauh dari sana.
"Hari ini mau kemana??" tanya Jaemin yang kini sudah mendaratkan bokongnya diatas kursi.
"Lotte World?" jawab Jeno penuh harap, Nono yang tidak tau tempat apa itu hanya diam ditempatnya sambil meniup-niup poni miliknya hingga sesekali terhempas keatas.
Nono tertawa sendiri melihat rambut miliknya yang tertiup olehnya, ntahlah menurut Nono itu sangat lucu padahal tidak ada yang lucu sama sekali.
Namanya juga anak kecil, hal yang sama sekali tidak lucu bagi orang dewasa pasti berbanding kebalik dengan para anak balita
"Gakkk! bosen tau, gimana kalau ke Coex Aquarium aja, sekalian biar Nono tau spesies satwa laut... hmm Nono suka liat ikan gak?" Jaemin yang awalnya bersitatap dengan Jeno kini beralih menatap manik adik sepupunya dengan wajah yang sulit diartikan.
Nono nampak berfikir setelah seperkian detik kemudian ia mengangguk dengan semangat, tak lupa senyum semangat yang selalu menempel dibibir Nono.
Nono ini memang murah senyum sejak dini, bahkan bocah kecil itu sama sekali gak menangis karna ditinggal sang ibu pergi jauh, gak seperti bocah kebanyakkan yang akan menanyai terus-terusan kapan ibunya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 || Nomin [Complete]
Fanfic❝Na- lo itu cuma milik gue! Lo bisa gak kalau gak usah baik ke semua orang?❞ ❝Jen- lo tau kan, gue sayangnya cuma sama lo- jangan posesif banget, gue tau batasan.❞ ⚠️18+ ⚠️BxB