"Gak ada yang jual Salak apa?" Doyoung bersuara untuk pertama kali ketika mereka tiba di swalayan lantas Mark menatap Doyoung.
"Buat apa? Kan fix pencuci mulutnya semangka!" Mark sedikit sewot, takut kalau tiba-tiba mereka gak jadi beli buah semangka untuk penutupnya.
"Gue nanya doang Mark, lagian kayaknya disini gak ada yang jual."
"Tujuan utama kita buat beli daging, pencuci mulut belakangan aja." Jeno menengahi lantas jalan terlebih dahulu untuk mencari daging.
"Ya pokoknya beli semangka jangan yang lain."
"Iya Mark, astaga. Nih gue kasih pertanyaan kudu jawab cepet gak boleh mikir." tiba-tiba Doyoung antusias memberi pertanyaan.
Jeno diam untuk mengamati apa pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Doyoung, begitupun Mark yang tiba-tiba deg deg an dengan pertanyaannya.
"Siap ya?"
Mark mengangguk.
"Semangka apa Haechan???" Dengan cepat Doyoung berbicara, bahkan tidak menjeda setiap katanya.
"SEMAN— HAECHAN!!!" sadar dengan apa yang akan dia ucapkan Mark lantas mengalihkan jawaban sebelum benar-benar mengatakan buah kesukaannya.
Jeno dan Doyoung sontak tergelak mendengar Mark yang menjawab dengan panik, untung saja tidak ada Haechan disana kalau iya sudah pasti Haechan akan bilang 'Pacaran aja sama semangka, ngapain pacarin gue. Manisan juga semangka.'
"Bener-bener lo ya pada!!!"
"Gue bilangin Haechan." ancam Jeno.
"Berani buka mulut, gue gampar!" Mark melebarkan matanya menatap kedua mata Jeno, sedangkan yang ditatap malah kembali tergelak.
—
"Haechan yang bener bawa gelasnya, nanti pada jatuh." protes Jaemin yang kesal melihat Haechan membawa beberapa gelas diatas nampan tapi dengan barbar, kalau pecah semua bisa-bisa mereka suruh menggantikannya oleh tante Renjun.
Haechan kemudian hati-hati menyimpan nampan berisi beberapa gelas kosong diatasnya.
Mereka sedang menyiapkan panggangan untuk bakar-bakar daging nya.
"Chenle tugas lo ngapain?" pekik Jaemin ketika melihat kerja Chenle hanya duduk manis sambil main game diponselnya.
"Bentar nanggung." jawab Chenle, atensinya tidak goyah sama sekali. Sekali saja melirik bisa game over.
Jisung sibuk membawa arang ke tempat Jaemin berdiri, setelah itu gabung disamping Jaemin.
"Para jantan beli berapa botol kira-kira?" Jisung menampakan cengiran bodohnya.
Haechan menggulung-gulung koran ditangannya lantas memukul kepala Jisung pelan "Gua aja gak tau mereka bakal beneran beli miras apa kagak, lu malah nanya sama gue."
"Kalau kata gue sih bakal beli... Chan udah nyoba?" Renjun menyauti.
Haechan dengan semangat mengangguk "pernah waktu itu Mark beli satu botol terus gue dilarang sama dia nah pas dia ke wc gue nyobain sedikit... Mantap bor."
"Gua mau ngerasain juga bang." kata Jisung semangat.
Jaemin beedecih "Gua juga mau lah tapi gue makan seledri aja mabok."
"Lemah lo Na."
Mark, Jeno, dan Doyoung datang dengankantong berisi daging juga tak lupa semangka yang sejak tadi disarankan oleh Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲 || Nomin [Complete]
Fanfic❝Na- lo itu cuma milik gue! Lo bisa gak kalau gak usah baik ke semua orang?❞ ❝Jen- lo tau kan, gue sayangnya cuma sama lo- jangan posesif banget, gue tau batasan.❞ ⚠️18+ ⚠️BxB