🍃PROLOG🍃

39.7K 1.6K 63
                                    

Seorang gadis dengan rambut cepak berlari terbirit-birit seraya mencari arah petunjuk toilet berada.

'Owh, shit!' Makinya dalam hati ketika melihat toilet itu penuh dengan antrian kaum hawa di setiap pintunya.

Gadis itu memegang perutnya dan bagian belakangnya, berusaha menahan gejolak isi perutnya yang ingin segera dikeluarkan.

Namun usaha itu sia-sia belaka. Membuat dirinya berbalik dan memutuskan masuk ke toilet di sebelahnya.

Dengan penampilan boyishnya, tidak akan ada yang mengira jika dirinya seorang perempuan.

Gadis itu memasuki toilet 'itu' sedikit terbirit dan menutup salah satu pintu yang ada di dalamnya dengan cepat.

Helaan napas lega keluar dari mulutnya begitu keluar, namun matanya seketika melotot tatkala melihat pemandangan yang tercemar di hadapannya.

Dua orang lelaki sedang bermesraan.

Detik berikutnya gadis itu bersikap santai seakan tidak terjadi apa-apa. Namun salah satu laki-laki tersebut memandang ke arahnya tajam.

"Tenang! Gue nggak liat, oke!" Gadis itu berucap seraya menutup matanya dengan telapak tangan, dan dengan cepat ia berlari membuka pintu utama tolilet.

Gadis itu meraih ponselnya yang bergetar di dalam saku celana. Di sela langkahnya ia mengangkat panggilan dari seorang temannya.

"Ya, Pril?" Ucap gadis itu begitu panggilan tersambung.

"Ja, temenin gue ke apartemen Ayah"

"Kapan?"

"Sekarang"

"Kalau sekarang ngga bisa. Gue lagi nemenin Mami di acara kawinan nih" disela langkahnya, gadis itu mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan untuk mencari 'seseorang'.

"Kalau sore ini gimana?"

"Oke"

"Oke" setelah mengatakan itu sambungan terputus.

"Senja" panggil seorang wanita membuat gadis itu menoleh.

"Mami... balik sekarang yuk!" Ajak gadis itu seraya menyeret wanita cantik tadi untuk segera pergi meninggalkan gedung yang merupakan acara pernikahan clientnya.

🍃🍃🍃


Seorang pria keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk yang melingkar di pinggangnya, sehingga memperlihatkan otot  pada tubuhnya yang terpahat sempurna.

Siapa pun yang melihat akan meneteskan air liur, tak terkecuali pemuda yang tengah duduk di tepi ranjang. Menatap tubuh pria di depannya tanpa berkedip.

"Sudah tidak sabar, hm?" Pria tegap itu meraih dagu pemuda itu dengan sebelah alis terangkat, mencoba menggodanya.

Pemuda itu meletakkan kedua tangannya di dada bidang pria itu seraya tersenyum manis.

Siang tadi, aktivitas mereka untuk bersenang-senang sempat tertunda. Dan sekarang mereka akan menebus waktu tertunda tadi dengan durasi lebih lama. Ck!

"Kalau begitu, tunjukkan!" Pemuda itu membalas dengan mengerlingkan mata.

Seringain muncul di bibir pria itu dan mendekatkan wajahnya ke wajah pemuda itu.

Sekitar satu centi jarak keduanya, tiba-tiba pintu terbuka, mengagetkan keduanya.

Di sana, berdiri seorang gadis dengan rambut cepak terbengong melihat adegan yang tidak seharusnya ia lihat.

"Ups! Sorry!" Ucapnya langsung berbalik membuka pintu, keluar dari apartemen secepat mungkin. 'Sial! Gue salah masuk apartemen!'

Pria itu merekam dengan jelas wajah gadis itu di kepalanya. Ia harus membuat perhitungan kepada orang yang sudah mengganggu waktu berharganya.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang