💎Happy reading💎
Di sinilah Arjune bersekolah, di SMA Purnama. Orang-orang juga sering menyebutnya SMA Bulan Penuh. SMA yang tidak hanya terkenal akan prestasi siswanya di bidang pembelajaran saja, tapi juga di bidang kesenian, olahraga, bahkan ada beberapa siswanya yang terlibat langsung dalam dunia entertaiment. Luar biasa bukan? SMA Purnama, sekolah yang hanya bisa ditempati oleh anak-anak yang berasal dari keluarga kaya, kalaupun ada yang berasal dari keluarga yang pas-pasan, pasti mereka bisa masuk ke SMA Purnama dengan beasiswa jalur prestasi.
Suasana di kelas XII IPA1 sangat ricuh saat ini, tepatnya kelas yang ditempati Arjune. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.01 WIB, tapi entah kenapa guru yang seharusnya mengajar di kelas XII IPA1 masih belum menunjukkan batang hidungnya.
"DIPANGGIL TIFFANI AOZORA, HARAP DATANG KE KANTOR KEPALA SEKOLAH SEKARANG JUGA!" Terdengar suara seorang guru perempuan dari arah kantor guru menggunakan pengeras suara.
Tiffani Aozora, gadis yang kerap kali dipanggil Zoya yang bisa memasuki SMA Purnama lewat jalur beasiswa prestasi itu tampak sedang berkutat dengan buku di atas mejanya. Zoya sebagai ketua kelas tentu sering bolak-balik ke kantor guru, tapi kalau ke kantor Kepala Sekolah ini baru pertama kalinya Zoya disuruh ke sana selama bersekolah sudah lebih dua tahun di SMA Purnama ini.
"Zoy! Kau ngapain kemaren? Jangan-jangan kau terjebak kasus besar lagi, sampai dipanggil ke ruang Kepala Sekolah segala," ujar Arjune yang notabenya sebagai teman dekat Zoya, alias sahabat sekaligus musuh Zoya dalam memperebutkan juara satu di kelas.
Syauqi Arjune Vafian, lelaki jangkung dengan kulit kuning langsat itu kerap kali dipanggil dengan nama Jun. Arjune sudah bersahabat dengan Zoya selama dua tahun lebih, yaitu semenjak mereka bertemu saat masih menyandang gelar sebagai murid SMP, yah walaupun waktu itu mereka baru saja selesai mengerjakan UN, sebagai ujian terakhir mereka di SMP masing-masing.
"Ah, kau ini ... aku tidak mungkin mendapat kasus, pasti ada suatu hal yang membuat aku dipanggil ke kantor Kepala Sekolah. Aku pergi dulu, jagain kelas!" Zoya bangkit dari kursinya, kemudian meleset ke ruang Kepala Sekolah.
Arjune mengangguk sebagai jawaban atas perintah dari Zoya untuk menjaga kelas. Zoya sebagai ketua kelas tentu mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keamanan kelasnya, saat dirinya tidak ada maka Zoya akan memerintahkan Arjune untuk menjaga kelas.
Tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 7 menit saja Zoya pergi dari ruang kelas. Setelahnya Zoya sudah kembali dari kantor Kepala Sekolah, tapi Zoya kembali tidak sendirian saja, ada seorang laki-laki yang mengenakan hoodie hitam bersama Zoya.
"Siapa tuh?"
"Anak baru ya, Zoy?"
"Apa dia ganteng?"
Zoya memutar bola matanya malas saat mendapat pertanyaan beruntun dari teman perempuannya. Zoya mengabaikan pertanyaan itu dan berdiri di depan kelas dengan laki-laki ber-hoodie hitam itu yang setia berdiri di samping Zoya.
"Semuanya harap tenang! Ada yang mau memperkenalkan diri ke kita semua," tutur Zoya sambil menggedor papan tulis di belakangnya.
Suasana kelas mendadak hening ketika mendengar Zoya berbicara di depan kelas. Semua mulai terlihat antusias memperhatikan laki-laki di samping Zoya.
"Baik ... perkenalkan dirimu!" titah Zoya kepada laki-laki di sampingnya.
Laki-laki itu tampak membungkukkan badannya memberi hormat kepada Zoya. Tubuhnya yang tinggi membuat Zoya harus susah payah mendongakkan kepalanya saat berbicara dengan laki-laki itu.
"Halo, Semua. Perkenalkan namaku Tao Stevano Somawisesa, kalian boleh memanggilku Stev. Aku murid baru di sini, mohon bantuannya!" ujar Stev dengan lantang di depan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time (Vampire) [Complete]
VampirMisteri yang Stev bawa bersama hadirnya, sedikit demi sedikit mulai terungkap.