1

17.5K 503 7
                                    

Hari sudah mulai larut, senja yang akan menghilang dan berganti menjadi kegelapan. vira masih tak menyangka bahwa pak Al selaku dosen dikampus nya yang sering mengajar dikelas, mengucapkan janji suci nya secara resmi. Pria yang sudah memiliki tanggung jawabnya sebagai seorang suami.

Mungkin jika kedua orangtuanya tidak menjodohkan mereka, vira yakin ia masih berstatus jomblo bukan istri dosen!

"Pak, coba bantuin saya angkatin koper nya!" Pria yang masih diam berdiri, memasukkan kedua lengannya disaku celana kulit berwarna hitam miliknya.

"Tadi ditawarin bilang nya gausah saya juga bisa giliran sekarang, huh?" Berjalan menghampiri Vira yang status nya saat ini menjadi istri dari Muhammad Reyzan Aldebaran ahh pria tampan ini yang suka disebut dengan nama Al ..

"Jaga image doang pak, tadi ada mertua saya gaenak juga nyuruh nyuruh anak orang. Kan kesannya saya tuh boss yang jadiin suami nya pembantu pribadi."

"Apaan jaga image, kaya normal aja kamu." Berjalan mendahului istrinya, menyeret koper dengan perlahan.

"Saya kan emang normal pak, buktinya saya nikah sama batang iya kann?" Menghentikan kegiatan jalan nya, membalikkan tubuhnya tepat dihadapan sang istri, menyentil kening Vira pelan tapi pereus (kata orang Sunda mah)

"Kalo ngomong itu di filter, sembarangan aja." Memegang kening nya yang terkena sentilan oleh Al, lanjut berjalan mengikuti langkah sang suami.

"Kan udah saya filter pak, buktinya saya ngomong batang ga ngomong itu nya langsung."

Dosa apa gw punya istri kaya gini?

Menyimpan koper di samping kasur, membuka jas nya yang ia pakai dan menyimpan nya di atas kasur. Berjalan santai ke arah kamar mandi membiarkan vira yang sedang mengeluarkan semua pakaian nya dan memasukkan kedalam lemari.

Karna masih banyak lahan kosong, vira memasukkan semua pakaian nya dengan rapi.
kalau di itung-itung baju nya banyakan baju gw. " Pikir Vira.

Beres dengan pakaian nya, Al pun baru saja keluar dari kamar mandi, ahh sudah berganti pakaian ternyata. .

"Udah?" Vira menengok ke arah sumber suara, terlihat jelas suaminya yang sedang menyisir rambut dengan tangannya sendiri. Tebar pesona?

"Udah apaan?."

"Beresin baju." Vira ber 'oh' ria lalu menganggukkan kepalanya pelan, ia berjalan melewati pak Al, niatnya yang ingin ganti pakaian pupus karna perutnya merasa lapar!.

"Mau kemana kamu?" Ucap nya sambil menatap Vira dari cermin.

"Makan."

"Ga ganti baju?"

"Saya laper pak, kasian cacing didalem perut saya takut mati dia." Mengelus perutnya yang rata, (iya lah rata orang blom di grepe-grepe sama mas suami, gimane si lu?.)

Al hanya manggut-manggut faham, melanjutkan kegiatan nya kembali. Vira berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan, berniat ingin masak di malam hari?

"Astaghfirullahaladzim!" Pekik nya saat vira membuka kulkas yang tidak terisi dengan bahan-bahan masakan, hanya minuman soda dan cemilan cemilan diperbanyak.

"Berisik, jangan istighfar nanti setan saya pada kabur." Ucap lelaki yang sedang berjalan, ingin menghampiri vira kaya nya. Ah memang benar.

"Pantesan duit saya ilang gope diambil tuyul ternyata."

"Ilang dari mana, orang tadi saya liat ada di kamar mandi." ucap Al , ia mengambil beberapa cemilan dan minuman nya "lagian kamu aneh-aneh, punya banyak perusahaan aja ko inget duit ilang gope." Lanjutnya

"Tapi saya blom masuk kamer mandi daritadi." Vira dan Al berjalan beriringan, "lahh siapa bilang kalo saya punya banyak perusahaan?"

"Ayah mertua saya kan punya banyak perusahaan."

"Kan itu ayah saya bukan saya yang punya perusahaan, gimane si katanya dosen ko budug, hilih."

"Heh kalo ngomong tu ya, saya gini-gini juga bakal nemenin kamu sampe tua bahkan sampe mati juga bakal saya temenin." Duduk di sofa, menyalakan televisi dan menonton siaran yang ada disana.

"Alahhh gaya mu jokoo."

"Nama bagus bagus Muhammad Reyzan Aldebaran disebut Joko,"

"Bagus Joko pak, biar jadi presiden yakin deh."

-------

My Husband Is DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang