Fauziah, perempuan yang baru menikah di usia yang sangat matang, 33 tahun. Dengan pengalaman sebagai ustadzah di pesantren tempatnya menimba ilmu, dia berpikir bahwa kehidupan akan berjalan mudah. Terlebih lagi, ketika tiba-tiba seorang Kiai muda berputra satu, melamarnya. Fauziah, yang sering mendapat gunjingan dari tetangga karena tak jua menikah, sangat senang karena sakit yang didapat berbalas dengan hal yang sangat luar biasa. Terlebih lagi, statusnya sebagai putri dari seorang istri ketiga, membuatnya sering merasa tak percaya diri jika pulang untuk liburan. Tapi, siapa sangka, hal yang dipikir akhir dari penderitaan, ternyata merupakan awal dari perjalanan batin yang akan membuatnya semakin menyadari apa itu makna kehidupan sesungguhnya.