Sosok gadis melangkahkan kakinya menjauhi sebuah bangunan yang begitu megah dan mewah. "Tunggu!" jerit seseorang. "Kamu mau kemana?" tanya pemuda itu. "Tidak!" singkat gadis itu sembari menundukkan pandangan. "Maaf! Aku hanya..!" gadis itu belum selesai bicara. Namun pemuda itu nampaknya begitu erat memegang tangannya. "Tolong lepaskan!" jeritnya. "Aku mau tahu jawaban darimu! Mengapa kamu menangis dan mengapa kamu tidak datang ke hari ulang tahunku!" ucap pemuda itu serius. "Astagfirullah! Demi Allah! Tolong lepaskan! Tolong jangan pernah mencari diriku lagi!" ucap gadis itu menghempaskan tangannya. "Kenapa? Apakah salah aku mencarimu? Aku selalu memikirkan dirimu!" ucap pemuda itu yakin. "Tolong jangan pernah! Kita takkan bisa bersama! Walau bagaimanapun kita berusaha! Kalau Allah berkata tidak! Kamu bisa apa? Allah membenci apa yang kita lakukan sekarang! Kamu hanya teman! Bukan lebih! Aku tidak menaruh harapan lebih padamu!" " gadis itu sedikit membentak dirinya. "Kalau aku mengganti agamaku! Apakah kamu mau menerima diriku?" ucap pemuda itu spontan. ••••••••••••••••••••