Hingga akhirnya, semua pulang kembali ke rumah masing-masing. Noor berjalan seorang diri menuju panti asuhan.
Akhirnya ia sampai dan langsung beristirahat. Malam itu, ia tengah termenung seorang diri di kamarnya.
Tangan kanannya menahan dagu dan matanya terlihat sayu. Sesekali ia mengerutkan bibirnya.
"Hm, ya Allah! Semoga Noor bisa menjalani hidup ini sampai Noor selesai kuliah! Noor akan pergi jauh dari mereka semua!" gumamnya.
Akhirnya, ia putuskan untuk beristirahat. Beberapa hari kemudian, telah berlalu.
Setiap harinya, Noor mendapatkan perlakuan itu lagi dan lagi dari sosok Ikmal dan Dara.
Namun ia berusaha tetap diam dan tidak melawannya. Meski air mata yang bisa ia jadikan media untuk mencurahkan isi hatinya.
Tak ketinggalan sosok Bintang yang selalu mengejar dirinya. Noor selalu menghindari dirinya. Bintang tak kenal lelah dan menyerah.
Ia akan tetap berusaha untuk mendekati Noor dan berbicara baik-baik dengannya.
Selain itu pula, sosok Roy yang misterius itu turut hadir di dalam kehidupannya.
Ia sesekali membela Noor yang terkena perlakuan kekerasan dari mereka semua. Hingga akhirnya di sebuah malam yang begitu tenang.
Kini, Noor tengah termenung di dalam kamarnya seorang diri. Terlihat langit malam yang indah dengan sinar rembulan.
Hamparan bintang di langit menambah keindahan malam yang menemani di kala sepi.
Angin berhembus menerpa dedaunan yang ada di antara ranting pohon. Disini terlihat sebuah jendela yang sedikit tersibak.
Kedua mata melirik ke arah sebuah bingkai foto yang terletak di atas meja riasnya.
Ia berjalan mengambilnya dan duduk di atas tempat tidur. Ia termenung menatap sebuah foto yang terdapat di dalamnya.
Perlahan, air matanya menetes.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~
FanfictionSosok gadis melangkahkan kakinya menjauhi sebuah bangunan yang begitu megah dan mewah. "Tunggu!" jerit seseorang. "Kamu mau kemana?" tanya pemuda itu. "Tidak!" singkat gadis itu sembari menundukkan pandangan. "Maaf! Aku hanya..!" gadis itu belum s...