Noor sudah tak dapat menahan air matanya. Ia langsung berlari menjauhi mereka semua. Bintang terkejut.
"Eh! Noor! Tunggu, Noor! Noor!" Bintang terkejut dan pergi mengejarnya.
Noor berlari sekuat tenaga. Bintang kehilangan jejaknya. Benar saja, Noor tiba di panti asuhan.
Ia langsung masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu dengan keras. Ia menangis.
"Ya Allah! Apalagi ini ya Allah! Apa lagi?" keluhnya.
Malam pun tiba.
Terlihat Noor tengah membaca bukunya. Sesekali ia mengusap matanya yang sayu itu.
Nampaknya ia mulai merasa kelelahan. Akhirnya ia putuskan untuk berhenti membaca dan membereskan semuanya.
Setelah itu merebahkan tubuhnya. Ia termenung sembari menatap langit-langit.
"Ya Allah, kuatkan Noor ya Allah! Noor benar-benar butuh kekuatan dari-Mu!" gumamnya.
Seketika air matanya menetes.
"Ibu..Ayah!" bisiknya.
Ia membalikkan tubuhnya dan tiba-tiba sesuatu terlintas di benaknya.
"Astagfirullah! Aku melupakan sesuatu!" ucapnya heboh.
Seketika ia loncat dari tempat tidurnya dan menutupi wajahnya dengan kain hitam.
Lalu ia menutup pintu kamarnya dan berlari menuju keluar panti asuhan. Ia berlari sekuat tenaga menuju sebuah tempat.
Tanpa disadari, beberapa orang memperhatikan dirinya. Noor masih berlari. Tiba-tiba, langkah kakinya terhenti.
"Astagfirullah!" bisiknya terkejut.
Benar saja, beberapa orang preman tengah menghadang jalannya. Noor ketakutan.
"Kamu mau kemana hah? Kamu mau mencari masalah dengan kami? Kamu kira dengan pakaian seperti itu kamu bisa sebebasnya pergi kemanapun kamu suka? Kamu itu sukanya membuat onar! Masalah! Ajaran sesat!" cemooh mereka.
"Astagfirullah!" ucapnya takut.
"Halah! Pakai nyebut segala! Kamu kira kamu itu suci? Jangan sok suci kamu! Kamu itu keluarga teroris kan? Kamu itu orang yang bergabung di kelompok radikal kan? Ngaku saja kamu!" ancam mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~
FanficSosok gadis melangkahkan kakinya menjauhi sebuah bangunan yang begitu megah dan mewah. "Tunggu!" jerit seseorang. "Kamu mau kemana?" tanya pemuda itu. "Tidak!" singkat gadis itu sembari menundukkan pandangan. "Maaf! Aku hanya..!" gadis itu belum s...