Episode 12

24 1 0
                                    

Akhirnya, ia sampai di panti asuhan. Ia segera masuk ke dalam kamarnya. Wajahnya nampak datar.

"Ya Allah! Sabarkanlah aku!" ucapnya pasrah.

Ia menghela napasnya dan melepaskan kain hitam penutup wajahnya.

Setelah itu, ia membereskan semuanya dan beranjak tidur. Tiba-tiba matanya menatap tas miliknya.

Ia mengambilnya dan mencari sesuatu. Benar saja, secarik kertas itu yang ia temukan.

Ia kembali membukanya dan membaca isi dari kertas itu. Ia termenung.

"Apakah aku salah dalam menggunakan cadar ini ya Allah?" gumamnya.

Ia berpikir sejenak sampai pikiran itu membuatnya semakin larut dalam keheningan.

Perlahan, matanya terlihat berat dan menutup. Benar saja, ia langsung tertidur pulas.

Keesokan harinya, ia menjalani hari seperti biasanya. Ia berjalan kaki menuju universitasnya.

Sesampainya ia di sana, ia masuk ke dalam kelas. Benar saja, mereka terus memandang dan berbisik tentang dirinya.

Noor berusaha untuk tetap diam dan beristighfar didalam hatinya. Beberapa pemuda itu terus mengganggu dirinya.

Karena rasa malu yang ia miliki begitu besar, Noor hanya bisa menundukkan pandangannya dan terdiam.

Hingga akhirnya, jam menunjukkan pukul 10:00 pagi. Semuanya tengah menikmati jam istirahat lebih awal.

Noor berjalan menuju perpustakaan seperti biasanya. Tiba-tiba beberapa orang menghadang jalannya.

Noor menoleh dan mereka adalah para gadis yang begitu cantik dan terlihat seksi. Berbeda dengan dirinya yang tertutup.

"Hei teroris! Mau kemana? Mau merakit bom?" ucap wanita yang begitu cantik diantara 2 wanita lainnya.

Mereka berkacak pinggang menatap Noor.

"Astagfirullah!" jawab Noor.

"Hah! Pakai nyebut segala! Kamu sok suci ya? Kamu tidak berani melepaskan kain penutup wajahmu itu karena kamu jelek ya?" ucapnya.

"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang