"Hahaha! Kena kau! Hahaha!" kata Roy.
Benar saja, mereka tengah bermain kejar-kejaran bersama beberapa anak di panti asuhan. Noor nampak senang dan sesekali berputar.
"Hahaha! Kakak tidak bisa mengejarku! Aku lebih cepat!" kata anak-anak.
"Oh, begitukah? Baiklah! Lihatlah ini! Aku akan berlari sekencang angin! Hiaahh!" kata Roy.
"Ghahaha!" gelak tawa mereka.
Noor nampak senang dalam hati.
"Alhamdulillah ya Allah! Begitu indahnya malam ini! Wajah-wajah penuh senyuman itu membuatku senang! Alhamdulillah ya Allah! Semoga, semua ini tidak akan pernah memudar dan bertahan untuk selamanya!" bisik batinnya.
Noor tersenyum dari balik kain hitam yang menutup wajahnya.
"Kena kau! Hahaha!" Roy memegang pundak Noor.
Noor terkejut dan menoleh. Roy berlari menjauhinya dengan gelak tawa.
"Oh! Begitu ya! Baiklah! Aku akan berlari secepatnya! Hahaha!" Noor mengejar mereka.
Sungguh, hari itu merupakan hari yang begitu bahagia bagi mereka semua. Hingga akhirnya, mereka kelelahan dan beristirahat.
Mereka duduk bersama menikmati makanan dan minuman yang tersedia di atas karpet yang tergerai di atas tanah.
Sesekali mereka bercanda dan bersenda gurau. Mereka berbincang bersama. Roy lah yang paling banyak bercerita pada anak-anak itu.
Mereka nampak senang mendengarkannya. Noor duduk di samping Roy sembari tersenyum senang.
Bu Taty ikut serta bersama mereka. Tak lama kemudian, Roy berpamitan dengan mereka semua.
Sebuah lambaian tangan menjadi tanda perpisahan sejenak mereka dengan Roy. Noor tersenyum senang.
Tak lama kemudian, mereka beristirahat. Keesokan harinya, Ia bersiap untuk pergi ke kampus.
Ia menikmati sarapan pagi bersama mereka semua. Tiba-tiba sesuatu terjadi.
Sebuah gelas yang terjatuh dari genggamannya membuat semuanya terkejut bukan main dan menoleh ke arahnya seketika.
![](https://img.wattpad.com/cover/284860984-288-k606097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~
FanfictionSosok gadis melangkahkan kakinya menjauhi sebuah bangunan yang begitu megah dan mewah. "Tunggu!" jerit seseorang. "Kamu mau kemana?" tanya pemuda itu. "Tidak!" singkat gadis itu sembari menundukkan pandangan. "Maaf! Aku hanya..!" gadis itu belum s...