Episode 2

95 4 0
                                    

Sebuah malam yang begitu tenang dan damai. Air mata mengalir di kedua pipi yang tertutup kain hitam. Sosok gadis melangkahkan kakinya menjauhi sebuah bangunan yang begitu megah dan mewah.

"Tunggu!" jerit seseorang.

Gadis tersebut menoleh dan menghentikan langkahnya. Seorang pemuda mendekati dirinya.

"Astagfirullah!" bisik gadis itu.

"Kamu mau kemana?" tanya pemuda itu.

"Tidak!" singkat gadis itu sembari menundukkan pandangan.

"Kamu tidak mau datang ke pesta ulang tahunku?" tanyanya lagi.

"Maaf! Aku hanya..!" gadis itu belum selesai bicara.

Tiba-tiba sebuah tangan meraih tangannya gadis itu. Ia terkejut bukan main.

"Astagfirullah! Hentikan! Tolong lepaskan!" gadis itu berusaha melepaskan dirinya.

Namun pemuda itu nampaknya begitu erat memegang tangannya. Pemuda itu menatapnya cukup dalam.

"Tolong lepaskan!" jeritnya.

"Aku mau tahu jawaban darimu! Mengapa kamu menangis dan mengapa kamu tidak datang ke hari ulang tahunku!" ucap pemuda itu serius.

"Astagfirullah! Demi Allah! Tolong lepaskan!" ucap gadis itu menghempaskan tangannya.

Pemuda itu menatapnya. Mereka terdiam sejenak. Gadis tersebut menundukkan kepalanya.

"Tolong jangan pernah mencari diriku lagi!" ucap gadis itu.

"Kenapa? Apakah salah aku mencarimu? Aku selalu memikirkan dirimu!" ucap pemuda itu yakin.

"Tolong jangan pernah! Kita takkan bisa bersama! Walau bagaimanapun kita berusaha! Kalau Allah berkata tidak! Kamu bisa apa?" gadis itu sedikit membentak dirinya.

Pemuda itu langsung memeluknya dengan erat. Detak jantung berdegup kencang.

Wajah gadis itu memerah. Pemuda itu terdiam dan mengeratkan pelukannya.

"Astagfirullah..astagfirullah!" ucap gadis itu berulang kali.

Hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari pelukan pemuda itu.

"Tolong jangan lakukan itu padaku! Allah membenci apa yang kita lakukan sekarang! Kamu hanya teman! Bukan lebih! Aku tidak menaruh harapan lebih padamu!" ucapnya.

"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang