Episode 47

14 1 0
                                    

"Astagfirullah!" bisik Noor.

"Astagfirullah! Noor, apa itu? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Bu Taty.

"Iya Bu! Tak apa! Noor hanya tak sengaja memecahkan gelasnya! Maaf ya, Bu!" katanya.

"Iya Nak! Tak apa! Ayo dibersihkan! Sini, Ibu bantu!" kata Bu Taty.

"Terimakasih!" katanya malu.

Mereka membersihkan belahan kaca itu dan Noor sedikit termenung memikirkan sesuatu di benaknya.

"Ya Allah, ada apa? Mengapa perasaanku seperti ini? Apa yang akan terjadi ya Allah? Tolong ya Allah! Semoga semuanya baik-baik saja! Aamiin ya Allah!" bisik batinnya.

Tak lama kemudian, Noor berjalan seorang diri menuju kampusnya. Ia terdiam memikirkan apa yang ia rasakan sedari tadi.

Sebuah perasaan yang begitu tidak mengenakan dan mengganggu dirinya. Ia berusaha berpikir positif terhadapnya.

Sesampainya ia di kampus, ia terdiam menatap beberapa orang yang ada di sekitar meja belajarnya di kelas.

Mereka berbalik menatap tajam padanya. Noor terdiam sejenak.

"Maaf! Aku ingin duduk!" katanya.

"Hah! Silahkan!" kata mereka menghindar.

Noor berjalan menuju mejanya dan duduk di kursi. Semuanya menatap dengan tatapan aneh dan mereka berbisik.

"Hai Noor!" sapa seseorang.

Ia menoleh dan terkejut bukan main.

"Bintang!" bisiknya.

"Iya! Oh ya, apakah kamu sibuk? Aku ingin berbicara denganmu! Soal!" Bintang belum selesai bicara.

"Hei semuanya! Dengar ini!" kata seseorang yang berlarian memasuki kelas.

Semuanya menoleh dan terdiam.

"Seorang mahasiswi bernama Luna atau akrab disapa Roy itu telah meninggal dunia di rumah sakit!" katanya.

Betapa terkejutnya Noor. Matanya melotot.

"Tidak mungkin!" Noor bangkit dan menepuk meja.

Semuanya menoleh ke arahnya. Dengan mata yang berkaca-kaca, ia berlari meninggalkan mereka semua.

"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang