Episode 59

17 1 0
                                    

Noor tidak mendengarkan dirinya dan terus merapikan barang-barangnya.

Terlihat jelas air matanya yang menetes. Bu Taty iba padanya.

"Noor!" katanya.

Noor menghentikan langkahnya dan membelakangi Bu Taty. Bu Taty mendekatinya.

"Sudah Nak! Jangan menangis! Cukup sayang! Cukup!" bisik halus Bu Taty.

Bu Taty mengelus pundaknya dan memeluk Noor dengan erat. Noor menangis sejadi-jadinya.

"Bu Taty!" tangis Noor.

"Sudah Nak! Sudah! Istighfar!" katanya.

Akhirnya, Noor beristirahat. Hari demi hari, telah berlalu. Siang ke malam, malam ke siang.

Begitulah kehidupan yang tengah terjadi dan telah berlalu. Tepat pukul 18:00 sore waktu Indonesia Barat.

Terdengar suara adzan berkumandang di segala penjuru. Terlihat langkah kaki berjalan menuju sebuah tempat suci yang berdiri kokoh.

Benar saja, Noor tengah memasuki area masjid untuk beribadah dan mencari ketenangan dirinya.

"Allahuakbar!" takbir di ucapkan sembari kedua tangan diangkat.

Noor dan jamaah lainnya tengah melaksanakan ibadah sholat maghrib bersama.

Ia begitu khusyuk melakukan ibadah tersebut. Tak terasa air matanya mengalir saat doa dipanjatkan dalam renungan.

Malam pun tiba. Kini Noor tengah berjalan pulang sehabis dari masjid.

Ia tengah berjalan bersama teman-temannya sembari berbincang. Noor berusaha menutupi rasa sakit hatinya selama ini dengan senyuman dan cadar yang tetap menutupi wajahnya.

"Tunggu Noor!" jerit seseorang.

Mereka menoleh dan Noor terkejut menatap sosok Bintang yang tidak pernah luput dari penglihatannya.

"Kamu lagi!" kata Noor.

"Noor, tunggu!" kata Bintang mendekati mereka.

Beberapa teman Noor saling menatap satu sama lain.

"Siapa dia?" tanya mereka.

"Tidak tahu!" kata Noor.

"Noor! Apakah kau melupakan aku?" kata Bintang.

"Aku tidak kenal kamu! Sudah, sana pergi!" bentak Noor.

"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang