Episode 45

12 1 0
                                    

"Hm? Perasaanku?" tanya Noor.

"Iya! Setelah kejadian yang sudah berlalu itu! Bagaimana perasaanmu sekarang? Apakah sudah membaik?" tanya Roy.

"Alhamdulillah, aku tak apa kok!" ucap Noor santai.

"Kamu yakin?" tanyanya.

"Iya Luna! Hihihi!" ucapnya.

"Hahaha! Panggil Roy saja! Aku tidak terbiasa dengan nama Luna! Hehehe!" jawab Roy.

Mereka tertawa bersama. Akhirnya, mereka berbincang bersama dan berbagi kisah kehidupan mereka masing-masing.

Terkadang Noor terharu dan turut sedih dengan apa yang sudah dialami oleh Roy di masa lalu hingga menjadi sekarang.

Tak lama kemudian, mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Sampai jumpa!" kata Roy.

"Iya! Sampai jumpa! Besok, kita bertemu di sekolah ya!" kata Noor senang.

"Siap bos! Hehehe! Aku pamit!" katanya.

"Iya!" sahut Noor.

Akhirnya, Noor masuk ke dalam kamarnya dan tertidur pulas. Beberapa hari kemudian, telah berlalu.

Kini mereka begitu akrab dan selalu bersama kemanapun dan kapanpun. Canda tawa selalu mengisi waktu kebersamaan mereka.

Meski terkadang Dara dan yang lainnya mengganggu Noor, tetapi selalu ada sosok Roy yang melindungi dirinya.

Sudah berbagai cara yang Dara dan Ikmal lakukan untuk menjatuhkan Noor, namun tetap saja sama.

Mereka yang selalu mendapat imbasnya dan hukumannya. Sosok Roy begitu berguna baginya.

Meski begitu, Noor tidak pernah mau melihat Roy terluka sedikitpun karena ulah mereka.

Di samping itu juga, sosok Bintang tak henti-hentinya mendekati Noor. Ia berusaha untuk menghindari Bintang dan bersikap cuek padanya.

Hingga suatu ketika, di malam hari yang begitu indah dan damai dengan bintang-bintang bertebaran di langit. Nampak sepi dan damai.

Namun tidak di panti asuhan. Terdengar suara gelak tawa dan hentakan kaki di tanah yang cukup kuat.

"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang