Episode 6

41 2 0
                                    

Perlahan, ia duduk memeluk lutut di depan pintu. Ia menutup wajahnya.

"Astagfirullah! Ya Allah! Maafin Noor!" bisiknya berulang kali.

Setelah tenang, ia pun melanjutkan kegiatannya. Sore pun tiba. Kini, ia tengah bermain bersama beberapa anak kecil yang di asuh di panti asuhan itu.

Canda tawa terjadi diantara mereka. Noor nampak menghibur mereka semua.

Seorang wanita menatapnya dengan senyuman dari kejauhan. Noor tak menyadarinya.

"Hahaha! Cukup! Hahaha!" gelak tawa Noor.

"Ayo kejar kak Noor!" jerit mereka.

Noor nampak kegirangan. Mereka berlari sekuat tenaga sembari tertawa geli.

Akhirnya, mereka selesai bermain dan kembali ke dalam panti asuhan. Malam pun tiba.

Semuanya nampak belajar bersama. Noor berada di tengah-tengah mereka.

Sesekali Noor mengajari mereka belajar dan Noor mempelajari apa yang ia sukai.

"Baiklah! 3 x 5= berapa hayo?" ucapnya.

"15!" jawab mereka serentak.

"Benar sekali! Ih! Pintarnya adik-adik kakak Noor!" ucapnya senang.

Mereka tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Tak lama kemudian, jam dinding menunjukkan pukul 21:00 malam.

Semuanya beristirahat kembali ke kamar masing-masing. Noor berjalan menuju kamarnya.

"Noor!" jerit seseorang.

"Iya!" Noor menoleh dan terdiam menatap seorang wanita mendekatinya.

"Apakah aku boleh berbicara padamu? Hanya beberapa menit saja! Tidak lama!" ucap wanita itu.

Benar, ia merupakan seorang wanita yang memiliki panti asuhan itu. Sosok bertubuh sedikit gemuk dan berkulit putih.

Ia bernama Ibu Taty. Kini, beliau berusia 41 tahun. Ia merupakan pemilik sekaligus penerus bagi panti asuhan itu.

Baik, kita sambung saja pada percakapan mereka berdua.

"Iya Bu! Tidak masalah! Ada apa?" ucapnya ramah.

"Apakah aku mengganggumu sebelumnya?" tanya wanita itu.

"Bilang Pada Tuhanmu" ~The End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang