Setelah kematian Ayah, petrikor menjadi aroma yang kubenci. Bagiku, aroma tersebut seperti kutukan yang selalu menggandeng kejutan yang tak pernah kuminta. Seperti saat ini, setelah malam kemarin ia bertandang, esok harinya aku disuguhkan oleh jasad Andi, lelaki yang sama gilanya denganku dalam mengoret masa depan. Andi tergeletak dengan kelamin terpotong dan tulisan titik di atas kepala dan koma di bawah kaki Andi. Manusia mengerikan mana yang bisa membunuh sesadis ini? Dan apa maksud si pembunuh memberi tanda baca tersebut?