°CATATAN°

890 52 12
                                    

Hayo ngaku yang di part °Menua° pada nangis?🤣

Kalo nggak ngaku nggak aku kasih extra part yang asik loh🤣

Sebenernya itu extra part ini mau banyak. Cuma, bingung mau dari mana dulu.

Yaudah, ayo cekidot!!!

Mulmednya putar, biar ehehehe.

°°°

Catatan Kematian.

Surabaya. Kelas 10 SMK Adiwangsa, kejuruan Multimedia, Ekstrakurikuler PMR.

Tertanda, Rembulan Adhisti.

Awal aku pertama memasuki jenjang sekolah menengah kejuruan, aku dihadapkan sama berbagai macam masalah.

Pengkhianatan,
Cinta tak terbalas,
Dan peneroran.

Tapi kemarin, aku mendapat seseorang yang sangat menyayangiku. Rangga Gunadharma.

Orangnya lembut, gagah, sifatnya selalu sulit ditebak. Dan dia orang pertama yang berani bertemu ayahku, dan orang pertama yang mematahkan hatiku, sepatah-patahnya.

Perih,

Sesak,

Sakit,

Dan semua itu seperti ditimbun batu berton-ton.

Kalian tau, jika laki-laki itu pernah memberikan aku sebuah kata-kata, yang mungkin itu memang benar adanya.

"Biasanya, anak perempuan yang cantik itu bapaknya galak, kaya kamu."

Aku mengingat itu dengan tawa yang lepas. Sepertinya, umurku tidak akan cukup untuk menulis semua kisah remaja, kuliah, koas, menikah, apa lagi hingga mempunyai cicit.

Umurku sudah tua, mungkin ...

Ah tidak, aku tidak ingin membuat kalian menangisiku.

Seumur hidup, aku selalu mencatat kisahku di buku ini. Buku yang sudah bertahun-tahun ada bersamaku.

Coba lihat, di lembar pertama pun ada jejak air mataku, yang menulis tentang kematian Rangga.

Terkejut?

Ya!

Laki-laki itu mematahkan hatiku, dirinya meninggalkan aku!

Rangga adalah seorang tentara. Usianya sangat jauh berbeda denganku, dirinya lulus akademi militer, dan aku masih kelas 10 SMK.

Coba hitung, betapa jauhnya pautan umur itu.

16 dan 22 tahun.

Namun, laki-laki itu benar mencintai diriku, dia menjagaku layaknya aku berlian.

Dirinya tidak pernah mempermasalahkan masa laluku, karena 'Rembulan' yang sekarang, bukanlah 'Rembulan' yang dulu.

Katanya?

"Kamu itu sekarang ada sama saya, kamu itu berlian saya, saya menyayangi kamu, saya tidak mempermasalahkan masa lalu kamu, karena kita juga sama-sama punya masa lalu."

Manis bukan? Ya, bahkan sangat!

Tapi mengapa dia meninggalkanku?! Jawab aku! Kenapa dirinya meninggalkan aku?!

INI SEMUA SEBAB KAKAKKU!

Laki-laki itu ditembak. Bukan gugur dalam medan peperangan.

Aku menangis, melihat darah yang masih mengucur di pelipisnya. Laki-laki itu masih tersenyum kepadanya.

Namun, tuhan berkata lain.

Glekk..

Seketika senyuman itu pudar, aku tidak mendengar lagi detak jantungnya.

Tidak ada deru nafasnya lagi, dan tidak ada orang yang selalu menemaninya saat berlatih untuk persiapan kuliah.

"Adhis,"

Itu panggilan kesayangannya untukku.

Mungkin hanya itu yang bisa aku katakan. Hatiku mendadak perih, karena luka ini malah menyerangnya kembali.

Tangisku pecah, kala melihat cincin 17 permata kecil masih melingkar di jari manisku. Itu adalah pertunangan kami bersama bulan malam. Tapi, bulan merenggutnya kembali.

Bulan mengambil Ranggaku, bulan mengambil semuanya, dan aku benci malam!

Malam membuatku kelam!

Malam membuatku ketakutan!

Malam membuatku sangat gelap!

Hidupku gelap!

Ranggaku direnggut olehnya!

Namun, Tanggaku berbeda dari Rangga yang dulu. Ranggaku menjadi jahat, dan berubah menjadi monster.

Aku telah membencinya.

Kalau kalian komen banyak, aku kasih lagi bawangnya di part berikutnya ehehe.

See you, makanya komen banyak, aku kasih masa-masa lalunya, yang lebih rinci dari cerita 'Rembulan'.

Tentangmu, Abdi Negaraku ( END - SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang