Chapter 39 - Happy New Year Sayang!

1.3K 66 0
                                    

39. Happy New Year Sayang!

Huh! Tampaknya malam tahun baru ini sangat berbeda dengan malam-malam biasanya.

Orang-orang di Bandung sedang berkumpul dan membuat acara kecil-kecilan, seperti membuat sate dan sejenisnya. Mereka tengah berkumpul bersama Pram, Mifta serta Safiel, dan juga Galuh berserta calon istrinya.

"Kenapa?" tanya seseorang dengan menggenggam tangan Rembulan. "Kangen rumah!"

Suasana hampir tengah malam. Orang-orang diluar sana sudah membawa kembang api dan beberapa petasan yang membuat suasana ramai tentunya.

"Besok sore kan kita pulang?" Jati tersenyum dan menangkup pipi Rembulan.

Jati mendekatkan badannya dan juga mengikis jarak diantara mereka.

Duar duar duarr!!

Suara kembang api menghentikan aktivitas mereka. Rembulan dan juga Jati melihat langit dengan suasana kembang api yang menyebar.

Jati menatap wajah Rembulan yang sangat dekat dengannya. Ia membisikkan sesuatu ditelinga Rembulan.

"Happy new year sayang!"

Rembulan menatap wajah yang semakin dekat itu dengan lekat. Lama kelamaan, jarak telah terkikis diantara mereka, mungkin sudah tidak ada jarak lagi yang tersisa.

Rembulan dan Jati merasa ada desiran kuat di hati mereka. Hembusan nafasnya pun sudah mereka rasakan bersama.

Dan.

Pikirin aja sendiri! Wkwk.

°°°

Matanya sedikit demi sedikit terbuka, perempuan itu tidur di pelukan Jati seperti biasanya. Namun ia sudah malu habis-habisan karena kejadian tadi malam.

Ia menutup wajahnya karena ia sudah melepas masa gadisnya. Dirinya sudah memenuhi kewajiban istri kepada suaminya.

Jati meraba samping tempat tidurnya yang kosong tidak ada orang. "Sayang?!" panggilnya parau.

"Hm?" dehem Rembulan masih dengan wajah yang tertutup oleh tangannya.

"Udah bangun?" Rembulan mengangguk.

Jati tersenyum tipis. Dirinya sudah tahu jika kejadian itu akan membuat gadis, oh! Ralat! Lebih tepatnya wanita. Kejadian itu akan membuat wanita tersebut malu.

"Enggak mau mandi?" tawar Jati.

"Enggak bisa jalan!!" ia membuka wajahnya dengan wajah memerah dan wajah kesal.

Jati terkekeh, "Gendong sini!" ia merentangkan tangannya dan disambut hangat oleh Rembulan.

Jati mengangkat Rembulan dan membawanya ke kamar mandi.

.

Hari terakhir di Bali, mereka tengah mencari hal yang akan membuat mereka mengingat semua kenangan di Bali.

Rembulan beserta Jati mencari oleh-oleh dari Bali. Hampir 3 totebag oleh-oleh itu penuh.

"Sayang, udah ya? Banyak bener isinya." keluh Jati yang sedari tadi menjadi kuli panggul pribadi Rembulan.

"Bentar, satu lagi!" jawabnya dengan santai.

"Kantong mas kan tebal, sayang kalau enggak ditipisin dulu!"

Tentangmu, Abdi Negaraku ( END - SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang