Chapter 29 - Akhir Pilihan

1.2K 70 0
                                    

29. Akhir Pilihan

Skor sementara sampai malam keempat ini adalah Bayu yang paling teratas. Rasanya Bayu bahagia sekali.

Bintang 30 poin

Jati 30 poin

Bayu 50 poin

Bagus 30 poin

Malam ke-4 ini, adalah tantangan yang akan diberikan oleh Banyu lagi tentunya. Mereka telah berkumpul di salah satu parkiran mall. Ada pula Rembulan, Yana, Ella, serta para tetua yang menemani mereka.

"Gue akan definisiin hal-hal yang gue suka dan untuk kalian cari!" ujar Rembulan dengan tersenyum manis.

"Jangan manis-manis senyumnya, yang dibuat meleleh banyak!" bisik Yana dengan terkekeh.

"Hoo tuh si kakak ...." sahut Ella dengan terkekeh pula, "Apaan lo bocil ikut-ikutan?!" Ella mendengus kesal.

"Udah nduk, cepetan. Keburu malem loh ...." peringat Banyu dengan nada pelan.

"Iya-iya, yah." Rembulan manarik nafasnya panjang.

"Hal-hal yang gue suka berbau manis, asam dan dingin, itu hal yang pertama!" Rembulan menatap mereka satu persatu.

Mereka semua membatin, hal apa yang menyangkut paut dengan manis, asam dan dingin?

"Yang kedua, lembut, anget, dan juga enak di peluk!" jelasnya dengan sedikit terkekeh.

Rembulan yakin bahwa mereka tengah kebingungan sendiri. Terlihat jelas dari ekspresi mereka bahwa mereka sedang mengerutkan keningnya masing-masing.

"Hal ketiga atau terakhir, gue suka sama yang manis, lucu, banyak ulah, dan juga banyak akal!"

"Hal apaan sih kaya begitu?" sahut Jati dengan nada tak mengerti.

"Cari dulu, baru protes!"

Yana menatap Bintang, tatapan mereka tak sengaja bertemu. Namun Yana buru-buru mengalihkan pandangannya, karena tidak mau senyum-senyum sendiri.

.

Mereka semua berpencar ke segala arah. Dan sekarang, Bintang sedang mencari hal yang bersangkutan dengan hal manis, asam dan juga dingin.

Bintang berhenti sebentar di depan kedai minuman ala luar negeri. Bintang mengambil ponselnya lalu mengetikkan sesuatu disana.

"Loh, kok malah jadi kaya gini?!" Bintang tampak kesal dengan google kali.

Bintang menjatuhkan bahunya lemas. Bagaimana ia bisa berjuang jika hatinya sudah memilih orang lain?

"Seadanya aja dah yang nyari!" Bintang membalikkan badannya dan berjalan ke sembarang arah. Entahlah, ia akan membeli apa nantinya.

Di sisi lain, ada Bayu yang tengah sibuk membeli es serut rasa lemon di dalam mall tersebut. Ia mengamati es itu dengan sedikit ragu. Apakah ini yang Rembulan mau?

Yakin nggak yakin harus yakin sih, tapi kenapa hati saya nggak seantusias dulu? Waktu saya belum koma?

Batinnya dengan menatap es serut itu tanpa berkedip. "Maaf, mas?" ucap penjual itu dengan melambaikan tangannya di depan wajah Bayu.

"Eh," Bayu membenarkan posisinya dan melanjutkan ucapannya, "Apa ya mbak?"

"Mas dari tadi saya panggil nggak dengar. Ini es nya udah jadi!" penjual itu menyodorkan satu cup es serut dengan topping coklat diatasnya. Sangat menggoda menurutnya.

Bayu segera membayar es itu dan mengucapkan terimakasih sebelum ia pergi dari sana.

Di sepanjang perjalanan, ia hanya sibuk bergelut dengan pikirannya yang kalut kemana-mana. Entah itu Rembulan, perasaan, dan apa pun itu.

Tentangmu, Abdi Negaraku ( END - SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang