43. Happy birthday ( ENDING )
"REMBULAN!!"
"SAYANG KAMU DIMANA nduk?!"
"KAKAK!"
"BULAN!"
"JANGAN BUAT KITA KHAWATIR LAN!"
Setelah mendapat kabar bahwa Rembulan hilang. Pram serta sahabat Rembulan yang ada di Surabaya langsung datang kembali.
Mereka marah besar kepada Jati, atas hilangnya Rembulan karena ulahnya pula. Terlebih lagi Pram dan Galuh sangat marah.
"Demi apapun gue enggak bakalan maafin lo jat, kalo sampe Rembulan kenapa-napa!" sarkas Pram dengan menyenteri tepi danau.
Jati tahu, jika gadis itu kala sedang sedih akan ke tempat ini. Yang mengenangkan semuanya terhadap kisah manis bersama dirinya.
"Maaf." Pram berhenti dan menengok ke arah Jati yang ada disampingnya.
"Apa maaf lo bisa buat Rembulan ketemu sekarang?! Enggak kan?!" amarahnya mulai memuncak kala malam semakin larut. Namun, Rembulan juga belum dapat ditemukan.
Keluarga Jati, Rembulan, Bayu, Bintang, Bagus, terutama Rangga, ditambah sahabat-sahabat mereka mencari Rembulan. Dan entah dimana Jati meninggalkan Gempi.
Bintang pun juga bingung, ponsel Yana tidak dapat dihubungi sampai sekarang. Padahal dirinya hilang saat pagi tadi.
"BUNDA AYAH!!" teriak Harum dengan tangis meraung-raung.
"BUNDA!! AYAH!! KALIAN DENGER NGGAK SIH?!" teriaknya dengan suara yang berpadu kesal dan sedih.
Mereka semua yang mendengar teriakan harum langsung mendekati Harum yang ada di tepi danau. Mereka membulatkan matanya sempurna.
"NDUK!! " Bibir Rani bergetar kala anak sulungnya terbujur kaku dan pucat di tepi danau.
Sudah dipastikan bahwa dirinya tenggelam di danau sore hari tadi hingga malam ini. Tangisnya pecah kala Rembulan diangkat segera oleh Bagus. Laki-laki itu membawanya ke daratan.
Mereka tak menyangka bahwa Rembulan dapat senekat ini dan membuat dirinya sendiri serta bayi yang ada di dalam kandungannya dalam bahaya.
"Bulan buka!!" Bagus menepuk pipi Rembulan beberapa kali. Jati langsung memeluk tubuh pucat dan dingin itu.
"Sayang maafin aku!" Bagus mendorong tubuh Jati untuk menjauhi Rembulan.
"JANGAN NYENTUH DIA LAGI JAT!!" teriaknya menggebu. Bagus tidak habis pikir oleh tingkah laku Jati yang sangat diluar batas.
"Kenapa? Dia istri saya!" balasnya tak kalah menyentak.
"CERAIKAN DIA BUAT SAYA! AKAN SAYA JAGA DIA MELEBIHI KAMU MENJAGANYA!"
Bugh!
Galuh memukul rahang Bagus keras. "Cuci otak kalian!"
"Kalian masih bisa berantem?" Pram berjongkok menatap Bagus dan Jati bergantian. Mereka hanya bisa diam mendapat tatapan mematikan dari Pram.
"Kalo kalian masih keukeh tetep berantem, biar Rembulan sama gue. Rembulan nggak butuh orang yang egois kaya kalian berdua!" sarkasnya dengan menggendong tubuh Rembulan yang sudah dingin seperti es.
Pram meninggalkan mereka bersama yang lainnya. Yang terpenting, Rembulan harus selamat. Sudah tiga kali Rembulan dihampiri maut.
Pertama, dihantam batu oleh Arfan selagi menjalani tugas mencari batu segenggam.
![](https://img.wattpad.com/cover/231111825-288-k317394.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu, Abdi Negaraku ( END - SUDAH TERBIT )
FanfictionREMBULAN SERIES 2 [ HARAP FOLLOW AUTHOR DULU KARENA CHAPTER DI PRIVATE ] [ SILAKAN YANG MAU BACA TAPI JANGAN KECEWA YA! SUDAH TERSEDIA DI SHOPPE @dovelinestore ] Dirinya, Rembulan Adhisti yang pernah ditinggal pergi untuk selama lamanya oleh seorang...