🌸
Zeelina baru saja menyelesaikan balapannya. Setelah berpamitan pada Wolves, ia langsung keluar arena dan menuju parkiran mobil. Zeelina ada janji dengan Alexi dan kakaknya di sebuah cafe.
"Aku duluan ya, udah di tunggu Cashel," pamit Zeelina pada Zevan dan semua teman-temannya.
"Okee, sana pergi. Ini urusan kita, lo tenang aja," balas Zevan di anggukan Veranika.
"Perlu gue anterin?" tanya Gelanio.
Zeelina menggeleng. "Aku pakai mobil aja."
"Okedeh, hati-hati," balas mereka. Kemudian Zeelina pergi untuk menemui Alexi dan Kenzo di sebuah kafe.
Sepuluh menit perjalanan, Zeelina tiba di sebuah cafe tempat langganan teman-temannya Alexi. Ia langsung menuju ruangan khusus dimana tempat yang menjadi perkumpulan Blood Demons. Zeelina membuka pintu ruangan dan seketika semua mata langsung tertuju padanya. Tatapan mereka terlihat tidak seperti biasa. Mata mereka seperti lihat sesuatu yang baru.
Mata Zeelina mengerjap. "Ada apa?" tanyanya heran dan menutup pintu.
Semua orang di dalam masih terdiam. Bahkan Dion yang biasanya selalu mengoceh setiap bertemu dengannya terdiam.
Alexi memanggilnya. "Sini," ucap nya dengan menggerakkan tangannya.
Zeelina mengangguk dengan masih keheranan. Zeelina telah duduk di sebelah Alexi depan Kenzo. Kemudian ia mendekatkan bibir pada telinga Alexi. "Aku ada salah ya? Kok mereka kaya lihatinnya beda gitu?" tanyanya berbisik.
Alexi mengelus pipi kanan Zeelina gemas. "Nggak ada, mereka emang gitu," balas nya. Padahal sebelum Zeelina datang semua orang pada membicarakan nya dengan tidak percaya.
Flash back.
"Gila gue kalah sama, Zee!" gumam Dion menganga saat masih di arena balapan.
"Jadi selama ini sahabat gue geng motor." sambung Darren masih tidak percaya.
"Gila bang, adik lo leader nya. Gue benar-benar nggak percaya?!" Heboh Xavier juga.
Qeina yang duduk di sebelah Kenzo hanya terdiam. Karena memang hubungan nya dengan Kenzo sedang tidak baik, mengingat kejadian beberapa waktu hari yang lalu. Dimana Kenzo mengancamnya untuk berhenti membully. Qeina menolak, tapi Kenzo masih tetap kekeh dan terpaksa Qeina dengan pakai cara mendiamkan cowok itu. Tapi malah dirinya yang di diamkan oleh nya.
"Rahasiakan identitas adik gue," Seru Kenzo tiba-tiba. "Kalian simpan semua rahasia Zee." lanjutnya tegas.
Kenzo melirik Qeina sekilas, kemudian menatap anggotanya. "Kalau identitas Zee tetbongkar karena salah satu dari kalian...gue nggak akan bebaskan, siapapun itu..." ancamnya serius.
"Begitu pun gue. Jangan bongkar identitas Zee," sambung Alexi tegas. Tentu Alexi akan melindungi gadisnya.
"Nanti Zee ke sini. Bersikap biasa, dan jangan bicara tentang balapan tadi," ujar Kenzo lagi.
Semua langsung mengangguk patuh. Mereka tidak bisa membantah sang leader.
Flashback end.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔
Teen FictionSequel cerita 'Alvaro'. "Cashel, kamu mau kan anterin aku ke toko buku?" Zee. "Nggak!" Alexi. "Kenapa?" "Males!" "Ihh! Ayoo dong! Cashel anterin. Aku butuh banget bukunya!" Zee. "Lo kenapa panggil gue, Cashel sih?! dan lo bisa sama orang lain pe...