🌸
"Dua hari yang lalu, bun," jawab Alexi.
Alice tentu senang, perjuangan putrinya dalam mengejar cowok itu berhasil. Ia tau semua perasaan tentang putrinya pada anak sahabatnya. Sedari kecil, Zeelina selalu bercerita kalau dia sangat menyukai Alexi. Tapi sayangnya, cowok itu tidak pernah menanggapi atau lebih tepatnya tidak peka.
"Lo serius sama keputusan lo?" tanya Kenzo yang terdengar tegas. Ia tidak ingin adik satu-satu nya kembali tersakiti.
"Gue serius bang," balas Alexi tak kalah tegas.
Kenzo menghela nafas. "Jaga adik gue. Sakitin Zee lagi, lo bakal berurusan sama gue," seru nya serius.
"Iya bang."
Setelah sesi sarapan pagi selesai. Alexi dan Zeelina langsung berangkat sekolah. Di perjalanan menuju sekolah, rawut wajah Zeelina terlihat ceria. Bahkan saat Alexi menyalakan lagu, Zeelina ikut bernyanyi.
"Cas, semoga aja aku sama kamu sekelompok ya," ucap Zeelina penuh harapan.
Alexi melirik Zeelina sekilas, setelahnya berdehem. "Oiya, Halen...dia masih deketin kamu?" lanjut tanya Zeelina dengan menatap Alexi serius.
"Masih." Jawaban singkat Alexi yang langsung membuat Zeelina cemberut.
"Kok masih sih? Kamu nggak bisa jauh-jauh gitu, tolak dia kalau dia dekat-dekat kamu lagi," ujar Zeelina dengan nada tidak suka.
Alexi tersenyum tipis. "Gue usahain," balasnya.
Zeelina berdesis dan mengalihkan tatapan nya ke arah jendela. "Aku...cemburu tau kalau kamu dekat-dekat sama Halen," celetuknya yang sontak membuat Alexi menatap nya beberapa detik.
"Aku nggak suka kalau Halen dekat-dekat kamu. Apa lagi, bersikap manja sama kamu," lanjutnya yang kali ini menatap Alexi dengan teduh.
Tangan Alexi terulur mengelus surai hitam Zeelina lembut. "Gue bakal menjauh dari Halen," ucapnya. "Tapi, untuk hari ini gue nggak janji," lanjutnya membuat alis Zeelina terangkat.
"Kok nggak janji? Kenapa?" tanya Zeelina penasaran.
Alexi menghela nafas. "Nyokapnya minta gue awasi dia selama study tour," jawabnya ragu.
Zeelina berdecak. "Kenapa harus di awasi sih? Dia'kan bukan anak kecil lagi, Cas!" kesal nya.
Alexi terkekeh mendengar nada kesal Zeelina. "Gue nggak tau. Nyokapnya minta tolong sama bunda. Lo tau sendiri bunda gue gimana," balasnya.
Zeelina menghela nafas panjang. "Bunda Kellia tuh terlalu baik tau."
Alexi membenarkan ucapan Zeelina yang satu ini. Bunda nya sangat baik, bahkan untuk kepentingan dirinya sendiri aja di nomer dua kan.
"Mau gimana lagi, gue nggak bisa membantah."
"Ya udah, aku ngalah untuk hari ini. Tapi jangan keseringan dekat-dekat Halen. Nanti di ke ge'eran gara-gara kamu di dekat dia," terpaksa Zeelina.
Alexi mengangguk. "Iyaa, sayang." Mata Zeelina langsung mengerjap.
"Sa-sayang?" Terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔
Teen FictionSequel cerita 'Alvaro'. "Cashel, kamu mau kan anterin aku ke toko buku?" Zee. "Nggak!" Alexi. "Kenapa?" "Males!" "Ihh! Ayoo dong! Cashel anterin. Aku butuh banget bukunya!" Zee. "Lo kenapa panggil gue, Cashel sih?! dan lo bisa sama orang lain pe...