𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔

Alexi & Zee ; 49

🌸

Hari telah berganti. Zeelina sekarang sedang berada di kantin bersama Alexi dan teman-temannya. Mereka menikmati jam istirahat.

"Al, ada yang mau aku omongin." Ucapan seseorang tiba-tiba membuat semua di meja itu menoleh, bahkan perhatian para siswa yang berada di kantin langsung tertuju pada cewek itu.

Alexi berdecak, sedangkan yang lain menghela nafas. "Ngapain lagi?" tanya Dion buka suara. Karena Alexi tidak merespon, cowok itu memilih sibuk dengan Zeelina.

"Aku mau ngomong sama Alexi. Bukan kamu!" Kesal nya.

"Len, mending ngomong di sini aja. Jangan pakai rahasia-rahasian segala," celetuk Veranika yang tidak suka akan kedatangan cewek itu.

"Benar banget tuh!" sambung Jessy.

Tangan Halen terkepal. "Tapi aku butuhnya Alexi!"

Alexi berdecak dan menatap Halen dengan tatapan tajamnya.

"Di sini atau nggak sama sekali." seru nya datar.

"Tapi-"

"Aku nggak bakal izinin Alexi pergi." Potong Zeelina dengan senyuman saat Alexi menatap nya.

Alexi tersenyum tipis dan menjawil hidung Zeelina. "That's my girl," bisiknya.

Zeelina terkekeh dan kembali menatap Halen. "Gimana?" tanyanya lagi. "Di sini atau nggak sama sekali?" lanjutnya.

Halen menghela nafas. "Nanti aja kalau gitu!" balasnya dan memilih pergi. Lebih baik ia mencari waktu yang tepat untuk bicara dengan Alexi.

"Yeee! Dasar, nggak jelas lo!" sorak Jessy.

"Tuh cewek tumben nggak nyebelin lagi," ucap Veranika heran.

Mata Dion dan Darren saling melirik Alexi. "Hanya para cowok yang tau," balas Dion santai.

"Gue juga cowok. Tapi kok nggak tau?" tanya Elaro polos.

"Ya lo beda," jawab Dion.

Alis Elaro terangkat. "Beda? Beda apaan? Gue juga sama-sama anak Antares, tau!" heran nya.

"Lo beda, karena lo bukan bagian dari rencana semalam," ucap Dion dalam hati.

"Pokoknya beda." seru Dion.