Alexi & Zee ; 41

2.9K 241 56
                                    

🌸

"Huh?" Terkejut Zeelina dengan mata membulat lucu.

Alexi menatap Zeelina lekat. "Makan, atau gue cium," ucapnya lagi dengan penekanan.

Senyuman tipis tercetak di bibir Zeelina, yang membuat alis Alexi terangkat. "Ya udah, nih cium kalau berani," balas Zeelina menujuk pipi kanan nya dengan santai. Seolah ancaman Alexi hanya bualan semata.

"Serius?" tanya Alexi dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hmm, nih cium. Kamu palingan cuman be—" Bibir Zeelina seketika mengatup, ciuman dari Alexi di pipi nya membuat gadis itu seketika terdiam dengan mata mengerjap.

Smirk tercetak di bibir Alexi. "Ancaman gue nggak pernah main-main, Zee sayang," bisik nya yang terdengar berat.

Zeelina menjauhkan tubuhnya sedikit dan menangkup kedua pipi nya yang mungkin sudah memerah. "Cas, ka-kamu..." Gugup nya. Zeelina kira ancaman Alexi hanya main-main saja.

Alexi kembali tersenyum miring. "Di makan, atau mau gue cium di..." Jedanya menujuk bibir ranum Zeelina dengan jarinya. "Sini," lanjutnya frontal.

Dengan refleks Zeelina menoyor kening Alexi. "Ihh! Cashel kok jadi mesum!" ucapnya pelan, namun dengan penekanan. Zeelina tidak ingin semua orang yang berada di dalam bus memperhatikannya.

Alexi mengangkat kedua bahu nya. "Gue cowok, kalau di kasih kaya gitu nggak akan nolak," balasnya dan menjawil hidung Zeelina pelan. "Gue nggak kaya yang lo pikirin selama ini, Zee," lanjutnya.

Zeelina menelan saliva nya. "Emang kamu kaya gimana?" tanya nya polos.

Alexi kembali tersenyum miring dan mendekat kan wajahnya tepat di telinga Zeelina. "Mau nya gimana?"

Zeelina tiba-tiba memeluk Alexi. "Ihh! Cashel nggak boleh jadi bad boy, Zee nggak suka," seru nya dengan mengggeleng-gelengkan kepala.

Alexi tersentak dengan perlakuan Zeelina yang tiba-tiba. Namun setelahnya terkekeh. "Emang nya lo nggak?" tanya nya balik.

Zeelina merenggangkan tubuhnya dan mendongakkan kepala, menatap Alexi dengan mata membulat lucu. "Aku?"

Alexi mengangguk dan berbisik. "Anak motor, pemimpin Wolves, petarung arena boxing dan pembalap."

Mata Zeelina langsung mengerjap, bagaimana bisa cowok itu mengetahui semua kegiatan bar-barnya. "Ko-kok kamu tau?" tanya Zeelina takut-takut.

Alexi mengusak surai hitam Zeelina. "Gue tau semua tentang lo, nggak ada sedikit pun yang terlewat."

Zeelina jadi bergidik ngeri. "Ihh! seram banget sih, aku berasa di stalking sama orang jahat," ucapnya dengan melepaskan pelukan pada Alexi.

Alexi menghela nafas. "Gue kenal lo selama enam belas tahun, Zee. Selama itu pula gue selalu perhatiin lo," balasnya.

Alis Zeelina terangkat. "Gue selalu ngikutin lo, setelah dapat telpon dari bang Kenzo. Lo sering keluar malam kan? Di saat itu gue ngikutin lo," lanjutnya menjelaskan.

"Tunggu?! Kak Kenzo?" Zeelina mengangkat tangan kanan nya agar Alexi menghentikan ucapannya sejenak.

Alexi mengangguk kembali. "Dia juga tau semua tentang lo. Geng motor lo, apapun itu tentang lo," balasnya.

𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang