🌸
"Al," panggil seseorang dan langsung berdiri di sebelah Alexi.
Alexi menoleh dan langsung menatap tajam orang itu. Sedangkan Zeelina berdecis, mengganggu saja.
"Al, aku mau bicara sama kamu," ucapnya dengan nada sangat lembut. Semua perhatian siswa Arta langsung tertuju pada meja yang di tempati Zeelina dan Alexi.
Alexi melirik sekilas Zeelina, sebelum kembali menatap cewek di depannya yang tak lain adalah Halen.
"Lo mau ngomong apa, Len. Nggak usah pakai basa-basi segala," celetuk Veranika dengan nada tak santai.
Halen berdesis. Tapi tidak lama ia tersenyum. "Kita cari tempat yang lain, ini penting banget," ucap nya melirik Zeelina agak sinis.
"Mau ngomong apa? Di sini aja, gue nggak ada waktu buat lo!" balas Alexi ketus.
Halen cemberut. "Kamu yakin disini? Nggak takut kalau nanti mereka pada tau?" tanyanya dengan ragu.
Alexi menghela nafas jengah. "Cepetan, mau ngomong apa?! Nggak usah basa-basi lagi!"
"Ya udah deh..." Final Halen, menatap sekitar terlebih dahulu sebelum kembali berucap. Halen menarik nafas nya dan menghembuskan perlahan. "Eum, Al. Aku...suka sama kamu, mau nggak jadi pacar aku?" Lanjutnya dengan lancar. Bahkan dengan suara sedikit keras, agar semua siswa SMA Arta mendengar ucapan nya.
"Pfttt...hahaha!" tawa Veranika dan Jessy langsung pecah, begitupun siswa yang lain.
"Len, lo yakin?" tanya Veranika masih dengan tawa nya. Bahkan ia memegang perutnya saking gelinya.
Kening Halen mengkerut. Kenapa semua orang pada mentertawakannya. "Yakin. Kalian kenapa pada ketawa sih? Emang pengakuan aku lucu? Aku serius tau," balasnya yang tidak terima dengan sikap mereka.
Zeelina mengepalkan tangannya. Namun kepalannya mengendur saat Alexi menggenggam tangannya, bahkan sedikit mengelusnya. "Gue aja," ucapnya pelan dengan tatapan teduhnya pada Zeelina.
Zeelina hanya bisa menghela nafas panjang. Kini tatapan Alexi tertuju pada Halen, rawut wajah nya berubah tajam saat menatap cewek itu. "Lo tau, atau pura-pura nggak tau?" tanyanya.
Alis Halen terangkat. "Maksud kamu?" tanyanya balik.
Alexi memutar bola mata malas, kemudian mengangkat genggaman tangannya dengan Zeelina ke atas. Memperlihatkan itu pada Halen, bukan cuman Halen tapi semua siswa Arta. "Gue udah pacaran sama Zee," seru nya tegas.
Mata Halen mengerjap. Begitu pun siswa yang lain. Mereka sedikit terkejut dengan pengakuan Alexi yang terang-tetangan walaupun mereka sudah pada tau.
"Ka-kamu pasti bohong kan? Jangan bercanda, Al," elaknya dengan tertawa seolah ucapan Alexi hanya bercandaan.
Veranika menghela nafas, ia bangun dari duduknya dan memutari tubuh Halen. Kemudian tersenyum miring. "Jauh-jauh dari Alexi mulai sekarang. Karena dia, udah jadi milik Zee."
Halen berdecak. "Jangan sok ngaku-ngaku! Nggak mungkin Alexi suka sama cewek kaya dia," balasnya tidak santai dengan menatap Zeelina tajam.
Jessy tertawa di kursinya, setelahnya menopang dagu dan menatap Halen dengan remeh. "Bangun, Len. Kalau mimpi jangan ketinggian," sambung nya.
"Kalau lo mau bukti, lihat ig nya Alexi. Lo pasti punya kan?" celetuk Veranika langsung dengan berkaca pinggang.
Dengan segera Halen periksa Instagram nya dan benar saja, Alexi mengupload sebuah foto. Seketika tubuhnya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔
Teen FictionSequel cerita 'Alvaro'. "Cashel, kamu mau kan anterin aku ke toko buku?" Zee. "Nggak!" Alexi. "Kenapa?" "Males!" "Ihh! Ayoo dong! Cashel anterin. Aku butuh banget bukunya!" Zee. "Lo kenapa panggil gue, Cashel sih?! dan lo bisa sama orang lain pe...