🌸
Malam ini Zeelina sudah rapi dengan dress putih selututnya dan polesan make up tipis yang membuat nya cantik natural. Rambutnya ia ikat setengah kebelakang dengan pita kecil berwarna biru tua.
"Kamu bisa Zee," gumamnya sambil menatap cermin. Ia menarik kedua sudut bibirnya berharap acara nanti berjalan dengan lancar.
"Zee, udah ada Dion nih." pekik Alice dari luar kamar Zeelina.
"Iya bun!" balas Zeelina. Ia menatap cermin sekali lagi dan merapihkan tatanan rambutnya sebelum keluar kamar. "Semangat!"
Zeelina keluar kamar dan menuruni anak tangga, ia menatap ruang tamu dimana bunda nya sedang mengobrol dengan Dion.
"Maaf, kelamaan ya," ucap Zeelina membuat antensi Dion dan Alice langsung tertuju pada nya.
Dion langsung terdiam beberapa detik. "Nggak kok," balas Dion dengan senyuman. Ia menatap Zeelina dari atas hingga bawah dan setelahnya menatap manik mata Zeelina. "Cantik, Siya kali ini lebih cantik," lanjutnya.
Zeelina tersenyum malu. "Makasih pujiannya," balas nya.
Dion bangun dari duduknya. "Bun, Dion izin berangkat sama Siya," pamitnya.
"Titip putri bunda ya, jaga dia," balas Alice.
"Tentu, Dion jamin Siya akan aman. Tidak ada satupun kelecetan," balas Dion diiringi cengir kuda nya.
Alice menggeleng-gelengkan kepala. Sifat Dion sangat mirip dengan Delvin. Tengil dan suka membuat orang tertawa.
"Kak Kenzo udah pergi duluan ya?" tanya Zeelina.
Alice mengangguk. "Iyaa, tadi di jemput sama someone," jawabnya dengan mengedipkan mata.
Zeelina terkekeh. "Kakak mau tuh?" tanya nya penasaran. Ia tidak menyadari Kenzo sudah berangkat karena sedang berada di kamar.
"Awalnya menolak, tapi Quinn memaksa dengan wajah memelas. Jadi terpaksa kakakmu terima," jawab Alice.
"Bang Kenzo masih aja dingin. Padahal kak Quinn cantik banget loh! Sebelas dua belas sama Siya," heran Dion dengan melirik Zeelina.
Zeelina hanya tersenyum dengan jawaban Dion. "Tapi bedanya sifat dan tingkahnya. Kenzo nggak suka sama cewek seperti itu," sambung Alice.
"Padahal kak Quinn baik banget," balas Zeelina.
Dion mengangguk. "Ya udah, kita pamit ya bun."
"Iya bunda. Zee pamit ya," sambung Zeelina.
"Okee, hati-hati kalian," balas Alice dan mengantarkan Zeelina dan Dion ke depan rumah.
🌸
Zeelina dan Dion sudah berada di dalam mobil. Zeelina menatap ke arah luar jendela, jarinya saling bertautan. Sedari tadi ia gelisah. Gelisah akan nanti yang akan ia ungkapkan kepada Alexi. Apakah akan sesuai dengan harapan nya nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔
Teen FictionSequel cerita 'Alvaro'. "Cashel, kamu mau kan anterin aku ke toko buku?" Zee. "Nggak!" Alexi. "Kenapa?" "Males!" "Ihh! Ayoo dong! Cashel anterin. Aku butuh banget bukunya!" Zee. "Lo kenapa panggil gue, Cashel sih?! dan lo bisa sama orang lain pe...