🌸
Tatapan Adelard dan Riza langsung tertuju pada Halen. Bahkan terlihat tajam.
"Halen, apa benar yang di ucapkan Alexi?" tanya Adelard tegas.
Halen menggeleng cepat. "Ng-nggak yah. Aku—"
"Len, lo ngaku aja daripada orang tua lo tau dengan sendirinya," potong Alexi yang mulai muak.
"Halen, jangan buat mama cari tau sendiri ya." ucap Riza yang mulai kesal dengan ketidakjujuran putri angkatnya.
Halen menunduk dan langsung menautkan jari tangannya. "A-aku..."
"Permisi." Ucapan seseorang membuat mereka yang berada di ruang tamu langsung menoleh.
"Ayah!" ucap Zeelina senang. Di sana, Kenzie datang bersama dua orang lainnya.
Kenzie tersenyum tipis dengan melambaikan tangan pada Zeelina.
Senyuman miring langsung tercetak di bibir Zeelina. Kali ini keberuntungan berpihak padanya. "Kena kamu kali ini, Halen," ucapnya dalam hati.Kenzie mendekati mereka diikuti dengan dua orang yang datang bersamanya.
"Selamat malam, om, tante," ucap Kenzo sopan.
"Malam, tante, om." sambung Darren juga.
Adelard dan Riza tersenyum menyambut kedatangan mereka. Tapi tidak dengan Halen, gadis itu terlihat menegang. Bahkan untuk mendongakkan kepalanya saja tidak berani.
"Ada apa datang ke sini?" tanya Kenzie yang langsung duduk di kursi lain yang kosong. Begitu pun Kenzo dan Darren.
Tatapan Kenzo langsung tajam saat melihat Halen. Cewek yang sudah melukai adik tersayangnya. Sedangkan Darren, cowok itu terlalu malas menatap wajah Halen.
"Apa ada yang mau di bahas?" sambung Kenzo lagi.
Adelard dan Riza mengangguk. "Kami ingin menanyakan kebenaran tenang Halen dan Zee."
Kening Kenzo mengkerut. Cewek itu cerita apa ke mereka.
"Halen cerita ke kami, kalau Zee membully Halen. Jadi kami ke sini ingin bertanya langsung," jawab Adelard menjelaskan.
Kenzo berdecis. Bisa-bisa nya cewek itu memutar balikan fakta. "Maaf sebelumnya, boleh saya bicara," seru Kenzo.
Adelard dan Riza mengangguk. "Tentu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟺. ᴍʏ ᴄʜɪʟᴅʜᴏᴏᴅ ғʀɪᴇɴᴅ [ᴇɴᴅ]✔
Teen FictionSequel cerita 'Alvaro'. "Cashel, kamu mau kan anterin aku ke toko buku?" Zee. "Nggak!" Alexi. "Kenapa?" "Males!" "Ihh! Ayoo dong! Cashel anterin. Aku butuh banget bukunya!" Zee. "Lo kenapa panggil gue, Cashel sih?! dan lo bisa sama orang lain pe...