34. Naik

19 6 26
                                    

Eunwoo tersenyum ramah pada Bapak penjual nasi goreng ketika pesanannya sudah siap, kemudian ia memberikan beberapa lembar uang dan menerima kantong plastik yang berisikan lima bungkus nasi goreng, lalu pergi dari situ menuju motornya

Motor ninja hitam milik Eunwoo terparkir di tepi jalan samping trotoar. Ketika hendak menaiki motornya, Eunwoo melihat wanita berbaju merah yang nampak tak asing baginya, sedang duduk di kursi taman sebrang sana

"Kaya Soomin" gumam Eunwoo memperhatikan wanita itu

Karena penasaran, akhirnya Eunwoo pun menyebrangi jalan untuk menghampiri wanita tersebut

Nampaknya wanita itu tidak sadar ketika Eunwoo sudah berdiri di depannya. Terlihat wanita itu tengah menunduk memperhatikan ponsel yang ia taruh di pahanya, sambil menggigit kedua telunjuk jarinya, dan kaki yang bergetar

"Hkss ... Hkss ..."

Suara isakan lirih terdengar jelas di telinga Eunwoo, membuatnya ragu jika itu adalah Soomin

Kenapa dia nangis? Kalau dia emang Soomin harusnya dia kan bahagia diajak makan bareng gurunya itu ~batin Eunwoo

Eunwoo menggeleng yakin bahwa wanita itu bukan Soomin, lalu melangkah pergi. Dia takut mengganggu jika dia salah orang

"Hkss ... Bin ... Gw beneran butuh lo" gumam Soomin yang membuat langkah Eunwoo terhenti lalu membalikkan badan kembali menghadapnya

"Soomin .....?" panggil Eunwoo dengan mata membulat

Soomin mengangkat kepalanya ketika mendengar ada orang memanggilnya "Hkss ... K-kak Eunwoo?"

Eunwoo terkejut melihat mata Soomin yang merah nan sembab. Kedua Pipi Soomin pun sangat terlihat basah juga lengket

Eunwoo kembali mendekat "Kamu kena--"

Grepp

Belum sempat Eunwoo melanjutkan ucapannya, Soomin sudah lebih dulu berdiri dan memeluk Eunwoo erat. Soomin bahkan tidak menyadari dengan ponselnya yang terjatuh ke tanah karena ia berdiri tiba-tiba

"Hkss ... Hkss ... Huwaaaaaaa" Soomin menangis sejadi-jadinya. Tangannya memeluk pinggang Eunwoo kencang

Jika tadi saat dipeluk Jimin, Kepala Soomin tersender pada bahunya. Beda dengan sekarang, karena kepala Soomin tenggelam di dada bidang Eunwoo yang memakai hoodie abu

Setelah diam beberapa saat, akhirnya Eunwoo membalas pelukan Soomin. Dia mengusap-ngusap dan menepuk punggung Soomin pelan "Nangis aja, keluarin semuanya sampe hati kamu tenang" ucap Eunwoo yang membuat tangisan Soomin semakin pecah

Sebenarnya Eunwoo sangat penasaran dan marah pada orang yang telah membuat adik sahabatnya itu menangis. Namun ia tahan, karena ia harus menenangkan Soomin terlebih dahulu

Sudah hampir setengah jam Soomin menangis. Mereka sekarang duduk di kursi panjang, dengan Soomin berada didekapan Eunwoo

Hoodie yang Eunwoo kenakan menjadi sangat basah di bagian dada karena ulah Soomin. Air mata, ingus, dan air liur semuanya menyerap pada kain berwarna abu-abu itu, sehingga terasa hangat. Walaupun begitu, Eunwoo tidak merasa jijik

Eunwoo terus menepuk-nepuk punggung Soomin pelan "Udah jangan nangis lagi, cape" ujar Eunwoo sesekali mengusap surai Soomin

"Hkss ... Kak Eunwoo cape?" tanya Soomin terdengar samar karena berbicara di dada Eunwoo

Walau Soomin tak melihat, Eunwoo menggeleng pelan "Enggak, maksud aku tuh kamu. Udah jangan nangis lagi, pasti cape kan" ucap Eunwoo dan menjauhkan dadanya, agar bisa melihat wajah Soomin. Lalu kedua tangannya menangkup pipi Soomin, dan ibu jarinya ia usapkan untuk menge-lap air mata di sana

Journey of Love : LDMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang