38. Patah

14 1 0
                                        

Semua orang mengalami patah hati, jadi jangan terlalu sedih.

***

Di atas rumah pohon,  Soomin menyaksikan pertandingan bola basket antara Jaehyun dan Eunwoo yang melawan Jungkook dan Yugyeom di lapangan kecil tepat di bawahnya. Kedua kaki Soomin dengan bebas melayang-layang di udara, dengan tangan yang terus memegangi perut tak henti tertawa melihat Jaehyun emosi karena Jungkook dan Yugyeom bermain curang.

Mingyu yang sedang merebahkan tubuhnya di samping Soomin agak terusik dengan suara nyaring tawa gadis itu. Ia kemudian bangun terduduk hendak mengomeli,  namun ketika Mingyu melihat wajah semringah dari Soomin, dia mengurungkan niatnya.

Lelaki bermarga Kim itu terus memperhatikan dari samping. Melihat Soomin tertawa, dia lantas mengembangkan senyuman. "Nah gitu dog, tawa! Jangan murung terus!"

Soomin mengelap sedikit air di sudut mata yang keluar karena tak henti tertawa, lalu menoleh pada Mingyu. "Apaan dahh," sahutnya dengan tawa perlahan berhenti.

Mingyu menggeserkan pantatnya untuk duduk lebih dekat dengan Soomin. "Lo boleh sedih, tapi jangan kelamaan! Nih ya gue kasih tau, semua orang juga ngalamin yang namanya patah hati," ujar Mingyu merangkul pundak gadis di sampingnya.

"Ah masa?" Tangan Soomin memainkan jari-jari besar Mingyu yang ada di pundaknya.

Pria tampan itu melepaskan rangkulan dari pundak Soomin, lalu ia melipat tangan di depan dada. "Gak percaya? Tuh mereka buktinya," tunjuk Mingyu menggunakan dagu pada empat orang di bawah.

Soomin menyatukan alis. "Maksudnya, mereka korban patah hati?" Arah pandang Soomin melihat ke-4 laki-laki yang masih asik bermain basket.

Mingyu mengangguk seperti mainan yang di simpan di depan mobil. "Coba deh lo pikir, mereka itu ganteng--Walau gentengan gue, pinter, banyak duit, tapi jomblo, pernah kepikiran gak sih napa gitu?"

Soomin langsung terdiam mendengar pertanyaan Mingyu, ia selama ini baru sadar jika yang dikatakan lelaki itu benar. Pikirannya menjadi bertanya-tanya mengapa anggota 97L tidak memiliki pacar--Kecuali Mingyu yang bergonta-ganti pacar.

Aneh rasanya ketika para pria most wanted di sekolah tidak memiliki pujaan hati, padahal banyak wanita yang mengantri ingin menjadi kekasih mereka.

Gadis berkemeja biru terus berpikir hingga satu hal terlintas di otaknya,  dia pun memukul lengan berotot Mingyu,  lalu mulutnya terbuka lebar dengan wajah menampilkan ekspresi tidak percaya.

"Udah kepikiran kenapa mereka cakep tapi gak punya cewe?" tanya Mingyu dan Soomin mengangguk.

Mulut Soomin mendekat ke arah telinga Mingyu, lalu dia pun mengatakan sesuatu dengan suara pelan. "M-mereka gay?"

Sontak Mingyu menjauhkan kepala. "Najis banget gue punya temen begitu!! Kok lo sampe punya pemikiran gitu sih?!!" sarkas Mingyu menepuk jidat Soomin.

Soomin meringis. "Ya maap, lagian kan kalo dipikir, cowo gak suka sama cewe berarti dia sukanya sama cowo," tutur Soomin sebari menggaruk tengkuknya.

"Gue bilangnya mereka gak punya cewe, bukan bilang mereka gak suka cewe! Lagian emang lo mau punya abang homoan?" Mingyu mengangkat satu alisnya.

"Ihh amit-amit!!"

Mingyu menyubit gemas pipi Soomin. "Ya makanya jangan asal ngomong!"

"Iya-iya maap, aduh lepasin ishh sakit!!" Gadis itu menepis tangan Mingyu dari pipinya.

Helaan nafas pun keluar dari mulut Mingyu. "Udah gue bilang, mereka jomblo karena patah hati," tutur Mingyu namun Soomin hanya mengerutkan dahi merasa masih butuh penjelasan.

Journey of Love : LDMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang