Brukk!
"Duhh sakit," rengek Soomin ketika tubuhnya jatuh begitu saja ke lantai yang dingin.
Soomin menabrak seseorang namun malah dirinya yang terjatuh hingga lututnya membentur lantai dengan keras. "Ya ampun maaf, sini," ucap orang yang ditubruk Soomin lalu mengulurkan tangan untuk membantu gadis yang terjatuh di hadapannya.
Tanpa ragu Soomin menerima uluran tangan itu kemudian ia mendongkak menatap si pemilik tangan.
Seketika darah berdesir cepat dalam tubuh Soomin, jantungnya berdetak lebiih cepat, nafasnya tercekat dengan mata yang tidak berkedip sama sekali. "M-makasih," ucap Soomin setengah mati agar bisa mengucapkan kata itu.
Orang itu tersenyum simpul. "Iya, maafkan saya,kamu jadi jatuh." Bahasa formal yang digunakannya membuat perasaan Soomin semakin tak karuan.
"Ehh Engga kok, ini salah aku yang tadi lari gak liat-liat," imbuh Soomin kemudian berdiri perlahan dibantu oleh orang tersebut.
"Ya sudah, nanti lagi jangan lari-lari, terus hati-hati," pesannya seraya tersenyum manis sekali pada Soomin, hingga matanya melengkung membentuk bulan sabit.
AAAA dia Senyum ke gue? Ganteng sumpah, terus cute banget matanya ngilang. batin Soomin berteriak.
Karena tangan mereka kini masih saling menggenggam orang itu pun mengambil kesempatan untuk memperkenalkan diri.
"Perkenalkan Nama saya Park Jimin , kita di sekolah dan kamu wajib manggil saya Bapak, tapi ingat saya masih muda jadi jika bertemu diluar sekolah panggil saja kakak," ucap pria tampan itu memperkenalkan diri.
Namanya Park Jimin
Guru MTK yang disukai oleh Soomin
Kuliah sambil ngajar
Tampan, makanya Soomin sukaMata Soomin membola mengisyaratkan dirinya tak menyangka. "Hah? Bapak? maksudnya? Guru?"
Jimin mengangguk sebagai jawaban. "Iya saya guru, dan saya mengajar kelas 10," tutur Jimin tanpa melunturkan senyumannya.
Pantes aja dari tadi ngomongnya baku , taunya guru. Lagian kemudaan ih kalo jadi guru gak cocok, cocoknya mah jadi pacar aku. Tanpa sadar bibir Soomin mengerucut.
Jimin menarik tangannya. "Maap, saya harus ke ruang guru, saya duluan," pamitnya langsung pergi berjalan cepat.
Sementara Soomin hanya diam menatap telapak tangannya yang baru saja berpegangan dengan pria tadi. Tiba-tiba senyuman mesum terukir di bibirnya. "Hihi ganteng."
***
"Ihh Soomin lo dari mana aja? Lama banget," gerutu Somi. Pentol yang dinikmatinya kini tinggal kuahnya saja.Soomin menggaruk-garuk tengkuknya. "Maap, tadi di toilet lumayan penuh jadinya ngantri," ucap Soomin berbohong.
Wonyeong yang tengah menyeruput bobanya tiba-tiba terkekeh. "Sans aja kali ga usah minta maaf, kita berdua cuma khawatir sama lo karena ga balik-balik," jelas Wonyeong kembali menikmati minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Love : LDM
Fanfiction[On Going] Ketika kamu mencintai seseorang namun nyatanya dia mencintai orang lain Cover by graphic_cii