Arah pandang Soomin memperhatikan para gadis yang terlihat sedang memuji Jaehyun dan teman-temannya. Ia tak habis pikir mengapa mereka begitu tergila-gila?Jika begini rasanya Soomin tak mau ada orang yang tahu jika dirinya adalah adik dari Jung Jaehyun.
"Woy Soomin! Malah bengong, itu habisin mie ayamnya, bentar lagi kita masuk," ujar Somi yang membuat Soomin terperanjat.
Sebelum mulutnya kembali menyuapkan mie, netra Soomin tak sengaja menangkap sosok lelaki tampan yang tadi pagi menubruknya dengan hoodie abu masih terbalut di tubuhnya. "Dia siapa?" tanya Soomin menatap orang yang dimaksud.
Wonyeong ikut mengalihkan pandangan pada lelaki yang sedang bermain ponsel dengan headphone di kepalanya. Tengah duduk di samping Jaehyun. "Oh itu kalo gak salah namanya kak Eunwoo," ucap Wonyeong lalu sekarang menatap Soomin intens. "Kenapa? Suka yaaaaa?" godanya tersenyum jahil sembari mencolek pipi kanan Soomin.
"Enggak!" bantah Soomin dengan menepis jari wonyeong di pipinya. "Tadi pagi dia nubruk gue, kepo aja siapa namanya," jelas Soomin lalu kembali makan.
***
Para murid sudah masuk ke dalam kelas mereka masing-masing karena memang waktu istirahat sudah habis. Dan tadi sempat ada pengumuman kepada para ketua kelas untuk datang ke ruang guru yang sepertinya akan dibagikan jadwal mata pelajaran oleh guru kurikulum.
"Heh tadi istirahat kemana? gue cariin lo tapi gak ada," kesal Sanha yang tiba-tiba datang menghampiri bangku Soomin lalu mendaratkan pantatnya di kursi kosong milik Soobin sebelah gadis itu.
"Gue di kantin kok tadi, mata lo aja yang gak bener nyarinya."
Sanha hanya menggendikkan bahu. "Oh ya lo selama ini kemana? Ngilang ga ada kabar kaya di telan bumi."
Soomin merotasikan matanya. "Lo kan tau kalo gue sekolah di Bandung," papar Soomin menatap Sanha malas.
"Ya tapi ini lo ga ada kabar sama sekali sampe tiga tahun, emang lo gak pernah balik apa ke rumah?" tanya Sanha. Tanganya membuka sebuah bungkus permen kopi yang tadi dia simpan di saku kemudian melahapnya.
"Gue balik kok, tiap beres semester balik," ungkap Soomin membuat Sanha menoyor kepala gadis itu pelan.
"Tai, kenapa gak pernah hubungin gue?!"
"Sengaja gue tuh, gak mau ketemu temen-temen di Jakarta, ntar kalo gue gak mau balik lagi ke Bandung gimana karena pengen pindah sekul ke Jakarta?"
"Hoohlah, terus kenapa sekarang lo balik lagi kesini? Kenapa sekarang sekolah disini? Nenek lo sama siapa disana? Dari kapan lo disini?" tanya Sanha nyerocos.
Soomin mencubit gemas pipi cubby Sanha. "Kalo nanya tuh satu-satu, gue pusing mau jawabnya."
Sanha menepis tangan yang mencubit pipinya."Tinggal jawab aja."
Soomin memutar bola matanya malas. "Gue balik lagi kesini karena sekarang juga nenek udah ada tante yang nemenin disana, jadinya gue balik ke Jakarta udah 5 hari juga di sini," jelas Soomin pada sahabat kecilnya itu.
Sanha mendengus kasar dengan memalingkan wajah dari Soomin. "Parah lo Sum, lupa sama gue? Padahal rumah kita cuma beda blok, sesusah apasih lo buat nyamperin gue?" marahnya bak anak kecil yang tidak dibelikan mainan.
"Gak lupa sih cuma ya gak kepikiran aja. Gue tuhh bener-bener sibuk, baru nyampe di Jakarta udah langsung disuruh ngurusin pendaftaran sekolah, terus juga gue sibuk nyiapin semua keperluan buat sekolah. Mana sempet mikirin hal lain, jadi gue minta maap yahh Ddana," Soomin menunjukan wajah gemas dihadapan Sanha namun sayang pria itu malah jijik melihatnya.
"Iya deh gue ngerti."
"Anak baik uuuuhh," puji Soomin sambil menyubit lagi kedua pipi Sanha.
Sanha menghempas tangan Soomin dengan kasar. "Jangan kaya gitu! Gue udah gede, dah punya pacar."
"Hah? Lo udah punya pacar?" Mata Soomin melebar terkejut tatkala mendegar pernyataan dari Sanha. Dan Sanha mengangguk bangga.
Kedua tangan Soomin kini memegang kedua bahu Sanha sehingga mereka jadi saling duduk berhadapan. Tatapan serius dari Soomin membuat Sanha bingung sendiri.
"Sumpah gak nyangka temen SD gue yang waktu kelas 5 ngompol di celana pas pelajaran Bahasa Indonesia sekarang udah punya pacar," ejek Soomin bernada serius.
"CHA SOOMINNNNNNN!"
Mendengar teriakkan Sanha semua orang terlampau kaget, sementara Soomin kabur melarikan diri keluar kelas untuk bisa menghindari amukan Sanha.
Koridor sepi, mungkin hanya Soomin dan Sanha yang ada di luar, terus tak sengaja Soomin menubruk bahu lebar seorang pria hingga dirinya terjatuh.
Brukk!!
Pria tersebut menoleh sedikit ke belakang pada Soomin yang terjatuh akibat salahnya sendiri. "Kamu gakpapa?"
Teruma kasih
*
*@_siteuraa
Don't forget to
Vote and commentThank you again
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Love : LDM
Fanfiction[On Going] Ketika kamu mencintai seseorang namun nyatanya dia mencintai orang lain Cover by graphic_cii