Kyoto, Tokyo, dan Shibuya.
Tiga tempat yang menjadi prioritas utama mereka di Jepang. Ah, bukan mereka. Jisung, lebih tepatnya.
Karena Minho sudah cukup sering mengunjungi Jepang-baik untuk kepentingan bisnis maupun sekadar liburan-jadi untuk kali ini ia biarkan Jisung yang memilih destinasi wisata. Toh, lelaki manis itu nyatanya cukup tahu banyak tempat bagus di Jepang.
Kalau katanya sih, Jisung sudah research terlebih dahulu sebelum terbang ke Jepang.
Setelah mengunjungi berbagai tempat wisata di Kyoto dan Tokyo, maka Shibuya akan menjadi tujuan mereka di hari keempat.
"Kalau ke Shibuya kan berasa orang Jepang, Kak. Sekalian mau beli oleh-oleh buat Felix sama Jeongin," kata Jisung ketika ditanya Minho soal alasan mereka pergi ke Shibuya. Menurut Minho sendiri, Shibuya tidak seseru itu.
Tapi, karena Jisung sudah meminta, di sinilah mereka sekarang. Di tengah-tengah distrik sibuk dengan gedung tinggi menjulang di sekitar.
"Ayo ke situ, Kak!"
"Capek, Ji. Belom kelar apa belanjanya?" tanya Minho ketus. Kalian coba bayangkan. Jisung sudah menggeretnya ke sana ke mari sejak tiga jam lalu. Langit bahkan sudah berubah gelap tapi Jisung tampak belum lelah keluar masuk toko.
"Terakhir! Terakhiiir! Itu beret-nya lucu banget Kak! Cocok buat Felix," ujar Jisung sambil menarik tangan Minho untuk ikut masuk dalam salah satu toko.
Setelah berhasil menggeret yang lebih tua, ia lantas menyerahkan dua kantung belanjaan pada Minho lalu beralih mengambil beret biru muda dan mengenakannya.
Lelaki manis itu sibuk berkaca. Tidak sadar kalau ada satu pasang mata yang terpaku pada penampilan lelaki itu sekarang dengan tatapan penuh damba.
Speechless. Jisung terlalu manis dan cantik untuk ukuran laki-laki.
"Bagus! Cocok banget buat Felix, fix. Apalagi rambut dia kan pirang," ujar Jisung sambil tersenyum lebar. Saat tangannya akan bergerak untuk melepas beret, tangan Minho sudah lebih dulu menahan pergerakannya. Membuat Jisung memandang wajah lelaki itu dengan tatapan penuh tanya.
"Jangan dilepas," ujar Minho sambil menggenggam tangan yang lebih muda. Jisung mengernyitkan dahi, bingung.
Minho tersenyum tipis. Tanpa sepatah kata, ia meraih satu beret lain berwarna kuning lalu menuju kasir dan membayar belanjaan mereka.
"Kak, warnanya gak kelucuan buat gue?"
"Enggak. Lo cantik kayak gitu."
Sial. Harusnya Jisung gak usah nanya. Jawaban Minho justru buat Jisung salah tingkah.
Malas sekaligus malu menanggapi yang lebih tua, Jisung hanya mendengus singkat.
"Dah 'kan? Balik hotel."
KAMU SEDANG MEMBACA
MINSUNG: MARRIED BY CONTRACT
FanfictionJisung butuh uang untuk membayar biaya kuliahnya. Apa ia harus terima tawaran seorang stranger yang tiba-tiba mengajaknya untuk menikah kontrak? Rating: M for kissing scene, harsh words, and NSFW contents. Genre: Marriage Life, Romance, Comedy IMP...