034. SURAT

8.1K 783 180
                                    

Detik jarum jam mengisi hening yang dirasa mencekam. Jisung dan Minho saling melempar pandangan, menatap berkas pemberian Mama Lee di atas meja dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Apa isi berkas itu?

Jisung menggigit bibir bawahnya. Apa mereka akan berurusan dengan surat cerai lain? Mungkin.

Setelah dipikir-pikir, kelakuan Minho dan Jisung memang tidak bisa dimaafkan. Memangnya ada manusia lain di dunia yang akan membohongi orangtua mereka soal pernikahan? Hanya untuk kepentingan pribadi mereka pula. Sudah sewajarnya Mama dan Papa Lee sangat marah pada mereka.

"Ini apa, Ma?" tanya Minho sambil meraih berkas di atas meja. Minho belum punya keberanian untuk membuka berkas itu.

"Buka dan baca." Kali ini, Papa Lee yang bersuara. Membuat Minho mau tak mau membuka dokumen itu dan mulai membaca isinya.

Hening lagi. Semua orang di ruangan itu menunggu reaksi dari Minho. Jisung dengan ketakutannya, Mama dan Papa Lee dengan wajah datar, serta Lia dengan senyum kemenangan tercetak jelas di wajah. Sayang, semua itu tak bertahan lama berkat seruan Minho yang mengagetkan semua orang di sana.

"Ma?! I-ini?"

Mama Lee mengangguk. "Tanda tangan kalau setuju!"

Tanpa menunggu waktu, Minho buru-buru mengambil pena dan menorehkan tanda tangannya di atas kertas. Gerakan itu tentu membuat Jisung terkejut setengah mati. Jisung cukup yakin kalau berkas itu berisikan surat cerai. Tapi, kenapa Minho seperti bersemangat sekali untuk menceraikannya? Apa Mama Lee menjanjikan sesuatu yang "wah" jika Minho menceraikan Jisung? Ah, bisa jadi. Bagaimana pun juga, Jisung hanya mahasiswa biasa yang bergantung pada Minho di sini.

"Ji, tanda tangan. Cepet!"

Jisung mengernyitkan dahinya bingung. Apa Minho benar-benar ingin menceraikannya? Pikiran-pikiran negatif itu kembali melintas di kepalanya. Membuat air mata lagi-lagi menumpuk di pelupuk mata Jisung. Tapi, tidak. Ia harus tegar, teman-teman. Terlihat lemah adalah satu hal di dunia yang sangat ia benci.

Dengan itu, ia meraih berkas yang Minho beri lalu membuka satu per satu halaman di sana dengan tenang. Berniat untuk membaca kalimat-kalimat yang tertera di sana untuk memastikan apa isi surat itu. Namun, matanya langsung membola saat membaca judul berkas yang diberi Mama Minho.

SURAT PERJANJIAN NIKAH
RESMI GAK PAKE KONTRAK

Manik bulat Jisung beralih menatap Minho dan kedua orangtuanya. Berusaha meminta penjelasan atas apa yang tertulis di sana.

Mengerti maksud dari tatapan Jisung, Mama Lee lantas membuka suara.

"Kalian pikir Mama gak tau kalian nikah kontrak?"

Jisung langsung meneguk liur kasar sementara Minho yang duduk di samping Jisung juga terkejut dengan perkataan sang mama. Ekspresi dari gadis yang duduk di samping Mama Lee juga tak jauh beda dengan ekspresi Minho dan Jisung.

"Maksud Mama?" tanya Minho pada akhirnya.

"Mama tau kalian nikah kontrak. Mama pernah nggak sengaja denger beberapa hari sebelum pernikahan kalian," jelas wanita paruh baya itu dengan senyum manis tanpa rasa bersalah.

Ia pun kembali melanjutkan bicaranya saat tak ada dari mereka yang ingin menanggapi. "Tapi, ya Mama biarin aja. Feeling Mama bilang kalian bisa saling sayang satu saat nanti. Dan, terbukti kan?"

Kedua manik teduh itu beralih menatap Jisung sementara jari telunjuk tangan kanan terangkat. Menunjuk ke arah dokumen di tangan Jisung. "Gak mau ditanda tangan, sayang?"

MINSUNG: MARRIED BY CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang