005. KONTRAK

5.7K 911 62
                                    

Jisung terperangah menatap gedung tinggi yang kini menjulang di hadapannya. Sentuhan abu gelap dan lapisan kaca tebal yang mengkilat membuat gedung besar itu tampak sangat megah dan menawan.

“Orang gila itu beneran kaya ya?!” celetuk Jisung shock dengan penampilan gedung milik Minho. Dia tidak salah alamat ‘kan, ya?

Sebenarnya, Jisung juga masih tidak percaya dengan kenyataan kalau apa yang ia lalui kemarin itu bukan mimpi. Semua hal seperti terlalu mendadak baginya. Lelaki tupai itu bahkan mencubiti pipinya sendiri tadi pagi.

Dan yup, itu bukan mimpi.

Helaan napas kecil kembali Jisung keluarkan sebelum ia melangkah masuk. Persetan dengan semuanya. Toh, dia juga sudah di sini. Sayang ongkos kalau langsung pulang.

“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?” sapa sang resepsionis begitu Jisung menghampiri.

“Apakah... Lee Minho ada?”

“Ah. Apa anda Tuan Han Jisung?”

Jisung mengangguk kecil, terlalu gugup untuk sekadar menjawab pertanyaan dari si resepsionis. Jemarinya saling bertaut dan meremas satu sama lain, berusaha menghilangkan rasa cemas yang melingkupi dirinya.

“Baik. Tuan bisa langsung saja naik ke lantai 19 dan silahkan temui Seo Changbin selaku sekretaris dari Tuan Lee,” ujar si resepsionis menjelaskan dengan senyum yang hanya dijawab anggukkan kaku oleh Jisung.

Ia bergegas melangkah menuju lift usai mengucap terima kasih. Beruntung bagi Jisung, ia tidak perlu menunggu lama karena lift sudah terbuka dengan satu orang berada di dalamnya. Menekan tombol, menunggu Jisung.

“Terima kasih.”

“Haha, iya. Santai aja!”

Lelaki tupai itu buru-buru mencari angka 19 dan ternyata ...

... sudah ditekan. Diam-diam, Jisung melirik ke arah lelaki yang juga sedang menatap ke arahnya dengan pandangan menyelidik. Mereka menuju ke lantai yang sama.

‘Apa lelaki kurang ajar itu gak cuma ngajak nikah gue doang ya?’ monolognya dalam hati.

Lamunan Jisung terganggu saat lelaki di sampingnya kembali membuka suara, “Nama lo Han Jisung?”

Jisung kaget, tentu saja. Kedua manik bulatnya bahkan membola dan mengerjap lucu, mengundang tawa dari lelaki dengan rahang tajam di sampingnya. Dari mana lelaki ini tahu nama Jisung?

“Oh, bener ya. Shit! Lee Minho gak bercanda ternyata.” Lelaki itu tertawa lebar. Membuat Jisung lagi-lagi kebingungan harus bereaksi seperti apa. Untuk ukuran pekerja kantor, lelaki di sampingnya ini terlalu barbar.

“Hah, dunia udah gila. Anyway, kenalin gue Seo Changbin, sekretaris sekaligus sahabat Minho. Santai aja ya kalo sama gue.”

“Ah, iya. Saya— Eh, gue Han Jisung. Masih mahasiswa.”

TING!

Perkenalan singkat mereka terhenti karena lift yang sudah berhenti bergerak, tanda bahwa ia telah sampai di lantai yang dituju. Jisung dan Changbin pun keluar dari dalam sana dan melangkah menuju meja besar di tengah ruangan.

“Lo bisa langsung masuk ke ruangan itu,” jelas Changbin sembari menunjuk satu ruangan di ujung dengan pintu kayu mengkilap.

“Minho udah ada di dalem?”

“Iya. Dia udah nunggu lo dari tadi. Haha, good luck.

Jisung mengangguk dan mengayunkan kaki untuk melangkah ke arah ruangan Minho. Jantungnya berdegup kencang, lagi-lagi berpikir mengenai keputusan yang akan diambilnya. Keputusan yang mungkin akan mengubah seluruh hidup seorang Han Jisung.

MINSUNG: MARRIED BY CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang