Jisung butuh uang untuk membayar biaya kuliahnya.
Apa ia harus terima tawaran seorang stranger yang tiba-tiba mengajaknya untuk menikah kontrak?
Rating:
M for kissing scene, harsh words, and NSFW contents.
Genre:
Marriage Life, Romance, Comedy
IMP...
Jisung melangkah masuk ke dalam butik langganan keluarga Minho dengan mata berbinar. Maniknya sibuk menyapu seluruh sudut butik, memperhatikan semua baju yang ada di sana mulai dari pakaian casual hingga pakaian mewah yang biasa dipakai pengusaha.
Sesekali, lelaki manis itu menyentuh beberapa baju yang terpajang apik di sana.
“Anjir, 1 jutaan,” gumam Jisung kemudian melepas genggamannya pada hoodie berwarna abu yang tampak besar. Ia merinding sendiri. Harga baju di butik ini terlalu mahal. Padahal menurutnya, semua baju ‘kan sama saja.
“Woi, bengong mulu. Sini cobain baju,” ujar Minho memanggil Jisung. Dengan langkah terburu, Jisung masuk ke dalam fitting room untuk mencoba beberapa setelan.
Mulai dari setelan berwarna putih polos dengan dasi kupu-kupu, setelan abu muda yang simpel namun elegan, hingga setelan berwarna cream berbahan lembut yang membuat Jisung terlihat manis. Sayang, Minho tidak menyukai ketiganya.
“Ah, Minho! Banyak mau lo!”
“Bodo. Ganti!”
“Fuck you!” seru Jisung sembari mengacungkan jari tengah yang disambut guliran mata malas dari Minho.
Lelaki manis itu pun kembali masuk ke dalam fitting room. Mencoba baju ke-empat pilihan pegawai butik sebelum akhirnya kembali menghampiri yang lebih tua.
“Woi, Lee Sialan Minho. Nih liat buru!”
Minho kembali mengangkat kepala, berniat menilai penampilan Jisung. Namun, kini ia dikejutkan dengan baju yang Jisung gunakan. Setelan hitam polos dengan sabuk yang melingkar di pinggang mungil Jisung berhasil membuatnya menahan napas. Matanya mengerjap cepat, nervous dan malu. Jisung tampak manis dan mewah dalam balutan busana itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Malah bengong... Woi!” Jisung kali ini berteriak sedikit lebih keras, menyadarkan Minho dari lamunannya.
“Bawel, Ji! Yaudah itu aja. Paling mending dari yang lain.”
Jisung mendengus. Kesal dengan jawaban Minho yang terdengar acuh. Ia lantas masuk dalam ruang ganti untuk kembali mengganti pakaian. Saat ia keluar dari bilik, Minho tampak sedang bercermin dengan setelan hitam dan kemeja putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
