[Vote before reading this chapter]
Hari-hari berlalu, turnamen basket antar sekolah yang diikuti David kini sudah mencapai puncak acara, final. Meski perlu perjuangan untuk mendapat satu posisi di final ini. Terbukti dengan David and gank yang dapat meratakan sekolah-sekolah unggulan lain yang ikut serta dalam turnamen kali ini.
Lawan mereka di puncak acara adalah kubu tuan rumah, SMP Garuda. Meski sudah sering dipertemukan dalam kompetisi-kompetisi lain yang berakhir SMP Berliant mendapat kemenangan, hari ini mereka semua melupakan gelar-gelar yang sebelumnya pernah mereka raih.
Kemudian menganggap bahwa musuh yang mereka lawan levelnya jauh lebih tinggi dari mereka. Dengan begitu, hari ini David and genk dapat mengeluarkan performa maksimal demi mendapat kemenangan untuk sekolah mereka.
"Sebelum tanding. Lebih baiknya kita berdo'a terlebih dahulu menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai!" Itu adalah suara dari kapten basket SMP Berliant, David Angga Danendra di ruang tunggu sebelum memasuki stadion. "Berliant!"
"JAYA!" Yel-yel yang dipimpin David mampu mengundang atensi lawan yang juga tengah bersiap diruang tunggu yang berdekatan tanpa sekat pembatas. Alex nampak berjalan mendekat ke arah David yang sedang membenarkan tata letak tasnya yang sepertinya berantakan.
Cowok yang dikenal rival David itu menepuk pundak David dan membisikkan sesuatu tepat di telinga cowok jakung bertinggi 175cm tersebut. "Kalo lo kalah, cewek lo buat gue."
Nampak sekali gurat mengejek yang ditunjukkan Alex saat berjalan meninggalkan ruang tungggu tersebut. Bisa dibilang, Alex memberi suatu tantangan kepada David dengan taruhan, yaitu Stefy—cewek David.
"Woi! Ayok, udah dipanggil!" Ferdy yang melihat David yang masih terus menatap kepergian Alex dengan wajah tidak suka lalu menghampirinya dan menyadarkan David bahwa saat itu SMP nya telah dipanggil untuk memasuki stadion.
Tidak seperti waktu pertandingan perdana satu minggu lalu, Stefy dan Nita hari ini tidak terlambat. Sebab keduanya tahu kalau pada laga final, stadion akan lebih ramai dan pastinya akan sulit mendapat tempat duduk yang fiew nya enak.
Dengan mengenakan hoodie pink dan celana jeans model kulot serta tak lupa kupluk hoodie itu yang dikenkaan, Stefy nampak berbeda jauh hari ini. Cewek yang biasanya tak bisa lepas dari baju berwarna hitam dan abu-abu itu ternyata diam-diam memiliki satu warna yang sangat girly dan sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya yang tomboy.
Nita juga pada awalnya sedikit heran dan kini malah gadis itu memuji Stefy cantik dan imut saat memkai baju berwarna pink. "Sumpah Stef, hari ini lo cantik banget. Mana cute lagi, gue yakin cowok-cowok pada gemes liatin lo. Ya kan Cha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDS#1]Senja Ingkar Janji
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] .... Bukan kisah cinta, hanya cerita biasa yang dirangkai dengan berbagai rasa. Kisah sekumpulan remaja yang sedang menikmati masanya bermain namun harus didewasakan oleh keadaan dengan munculnya sekelompok orang yang memili...