38. MAK COMBLANG

26 5 0
                                    

[Vote before reading this chapter]

Stefy hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya terkekeh lucu setelah mendengar aduan Nita dan Chaca kalau kemarin Putri sangat tebar pesona kepada David. "Terus? Ngapa lo lapor gue? Emang gue apanya?"

"Heh! Lo bukannya ngelabrak Putri apa gimana kek. Gue tau lo itu masih suka sama David." Ucap Nita meluap-luap.

"Labrak? Not my style. Lagian kalo emang dia suka David gue harus apa? Kalopun mereka jadian gue juga gak apa-apa keles. Daripada mikirin Putri, mending gue renang. Buang-buang waktu ngurusin idup orang."

Seperti dugaan kalian semua, Nita dan Chaca malam ini menginap di rumah Stefy. Sudah menjadi kebiasaan mereka berdua untuk menginap di rumah cewek ini setiap libur panjang, lebih tepatnya dimulai saat ketiganya dipertemukan di kelas 7 semester pertama. Dari sanalah awal kedekatan mereka.

Kalau untuk para cowok, memang pada dasarnya Ferdy sangat dekat dengan Nita maupun Stefy. Lama kelamaan kedua kubu itu membaur menjadi satu sampai detik ini dan mereka berharap seterusnya.

Dengan baju renang warna hitamnya, Stefy mulai berenang dari satu sisi kolam ke sisi lainya. Sedangkan Nita dan Chaca masih setia duduk di tepi kolam sambil memainkan air kolam tersebut dengan kaki mereka yang masuk setengah kedalamnya.

Meskipun kini sang mentari sudah tenggelam, dan tergantikan rembulan. Taman belakang rumah Stefy sangatlah terang. Banyaknya lampu kecil yang mengitari kolam serta beberapa lampu taman yang semakin menambah keindahan taman Stefy saat malam hari.

Saat tengah asyik memandang langit malam yang kebetulan tengah diselimuti bintang-bintang, tiba-tiba saja tubuh Nita tertarik ke bawah. Yang mengakibatkan tubuh gadis itu masuk sepenuhnya ke dalam kolam. Ulah siapa lagi kalau bukan Chaca dan Stefy. "Kejam banget si! Orang lagi enak-enak liatin bintang, main diseret aja."

Stefy dan Chaca hanya sanggup tertawa saat ini, melihat Nita yang tengah marah rasanya sangat puas. "Ye ngamuk!" Bukannya berhenti, kedua orang itu justru semakin menjahili Nita. Lihatlah, sekarang mereka bertiga tengah perang air di dalam kolam renang dengan kedalaman 150cm tersebut.

Ayla yang memang berada di rumah itu, langsung menghampiri ketiga remaja tersebut saat mendengar keributan. Ibu dua anak itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan putri dan sahabatnya.

"Hei-hei! Udah dulu main airnya. Sekarang makan ya, Mamah udah masakin udang asam manis sama cah kangkung. Makan dulu ya!" Suara lembut tersebut menginterupsi ketiga remaja yang tengah bersenang-senang di dalam kolam.

"Iya Mah. Stefy reques makanannya bawa gazebo aja ya Mah. Kalo kita mandi takutnya kelamaan." Jawab Stefy sambil naik ke permukaan dan mengenakan bathrope abu-abu yang sudah ia siapkan.

Ayla nampak menganggukkan kepala dan memberi tanda oke kepada putri bungsunya tersebut.

**********

Setelah menuntaskan kegiatan di kolam renang dan menghabiskan makan malam yang lezat, ketiga remaja tersebut kini tengah berbaring di kasur milik Stefy Winata sambil saling bercerita, mulai hal random sampai serius. You know? Girls talk.

"Ya gitu deh, ada enaknya ada enggaknya."

Saat ini Nita yang bercerita, ia membahas tentang hubungannya dan Erik yang berjalan hampir 6 bulan lamanya. Pastinya dalam suatu hubungan ada masa-masa sulit kan? Hanya tinggal bagaimana reaksi kita saja. Apakah kita menyerah atau mencari jalan lain untuk masalah kita.

Hal itu juga yang sedang Nita ceritakan. Masalah-masalah apa yang telah ia hadapi dan ia selesaikan bersama Erik dan juga senangnya saat menjalin hubungan. "Ya, waktu itu gue agak sebel sama dia aja. Gak sampe yang gimana-gimana."

[SDS#1]Senja Ingkar JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang