Joohyuk menatap kosong, sudah beberapa hari ia terus mengulang hal yang sama, duduk dibangku taman lalu menatap kosong danau.
Jisoo, Subin dan Dowan sampai menyerah dengannya.Dongsam-dong, Busan. Selalu menjadi tempat pelarian Joohyuk.
*Ting
"H-1"
Joohyuk hendak membanting ponselnya saat pesan dari sang ayah muncul. Namun tangan seseorang menghalangi, Joohyuk menatap sendu lalu kembali duduk tenang.
"Jjwogi eomma tau kau hanya ingin melakukan apa yang kau suka dari pada mengikuti keinginan ayah mu. Untuk pertama kalinya eomma mohon nak ikuti saja ayah mu, demi adik adik mu disini."
Mata Joohyuk melihat kearah anak anak yang sedang bermain, lalu kembali menatap ibu yang melahirkannya.
"Baiklah aku akan melakukannya! Aku tidak melakukan untuknya, melainkan untuk eomma dan anak anak panti." Wanita cantik yang sudah mulai menua itu membawa putra satu satunya ke pelukan-
Joohyuk berjalan di kantor sang ayah dengan gagah, seluruh penghuni kantor terkagum kagum dengan Nya. Desas desus pergantian CEO N Company sudah menyebar.
N Company merupakan perusahan yang bergerak di bidang teknologi dan kecerdasan buatan. Ambisi Nam Gong Yoo terhadap kecerdasan buatan membuat dia melakukan segala cara agar perusahaannya terus berkuasa, dan membuktikan jika kecerdasan buatan mampu mengusai semuanya.
Dampak yang Joohyuk beri untuk perusahan sangat luar bisa. Saham N Company sebelumnya berada di posisi 4, dengan berita pengangkatan putra tertua Nam sebagai CEO mengganti sang kakak perempuan, saham perusahan melonjak ke posisi 2.
"Selamat datang putra ku! Ayah sudah menantikan momen ini." Kedatangan Joohyuk disambut pelukan ayahnya.
Tuan Nam kembali ke kursi kebesaran, dengan Joohyuk duduk di seberang. Pemilik N Company itu mengeluarkan sebuah dokumen berisi perjanjian yang Joohyuk minta. Dari semua perjanjian hanya dua yang berasal dari Tuan Nam. "Kau akan menjadi CEO sampai Da Reum berusia 21 tahun, dan selama itu kau harus mengikuti semuanya. Maka semua yang kau minta dalam perjanjian ini akan terpenuhi."
Joohyuk menerima pena dari sang ayah, ia menggoreskan tinta agar semua menjadi sah. Senyum besar Tuan Nam sunggingkan saat semua dokumen sudah bertanda tangan.
"Joohyuk-ah kau tau kan apa yang terjadi jika melanggar ini? Ayah tidak akan membiarkan penghianat hidup bebas!"
"Ne Abeoji"
Hari pertama menjabat sebagai daepyeonim, Joohyuk kira akan diberi kesempatan untuk beradaptasi, ternyata ayahnya tidak sebaik itu. Tuan Nam tersenyum membawa berkas yang lumayan tebal ke hadapan sang putra. "Ini adalah tugas pertama mu! Yakinkan Bae Otomotif untuk bekerjasama dengan perusahaan kita.
Jangan mengemis, buat mereka membutuhkan kita!" Tegas Tuan Nam dengan senyum miring.
Tugas dari sang ayah membuat Joohyuk melewatkan makan siang dan makan malam. Beberapa kali Joohyuk membenarkan letak kaca mata bacanya.
Bae Otomotif salah satu perusahaan milik Bae Group itu benar benar membuat Joohyuk berpikir keras.
"Depyeonim kau harus mengisi perut mu, kau bisa melanjutkan tugas dari Hoejangnim besok. Jangan menyiksa diri!"Sahabatnya, Jisoo yang kini menjabat sebagai sekertaris dibuat kesal dengan perubahan sikap Joohyuk.
Dengan sengaja Jisoo mengambil berkas yang Joohyuk baca, "Hyuk-ah aku memang tidak tau perjanjian apa yang kau buat dengan paman Nam, tapi tolong jangan menyiksa diri sendiri!""Arraseo, aku pulang." Begitulah Nam Joohyuk, yang selalu susah ditebak.
Ia masukan seluruh berkas dan laptop kedalam tas punggung miliknya. Nyatanya pulang kerumah tidak membuat Joohyuk istirahat. Sampai matahari muncul lagi ia tetap berada didepan PC membuat program yang ayahnya ingin.
"Appa, lusa perusahaan Oppa mengadakan pesta relasi bukan?"
"Humm" Tuan Bae menutup buku yang dibaca untuk menanggapi putri bungsu-nya.
"Tolong izinkan aku hadir disana, Sooji ingin sekali mendukung oppa." Suzy menangkup kedua tangan serta menunjukan wajah penuh harap.
Tuan Bae menghembuskan nafas berat, memberi izin sama saja meletakan putrinya dalam bahaya. Namun dia juga berpikir mau sampai kapan menyembunyikan gadis bungsunya itu. "Appa bagaimana?" Tanya Suzy menyadarkan apanya dari lamunan.
"Appa mengizinkan-" Suzy melompat lompat bahagia.
"Putri ku dengarkan Appa belum selesai! Kau boleh hadir, tapi tidak boleh bergabung dengan kolega oppa mu. Appa akan menyiapkan tempat dimana kau bisa lihat semuanya sedangkan kau hanya bisa dilihat keluarga Bae." Putus Tuan Bae membuat harapan Suzy merasakan pesta yang sesungguhnya hancur.
"Bi gucinya bisa keluar jin jika terus di usap, bersihkan area lain juga bi." Nyonya Bae berjalan melewati pelayan-nya sambil tertawa.
"Apa yang sedang eomma tertawakan?"
"Bibi Hwang dia terus ngusap guci dibalik pintu, jadi eomma sedikit menggoda Nya." Nyonya Bae meletakan secangkir teh favorit sang suami, lalu duduk disamping Suzy.
Suzy langsung menempel pada eomma nya meluapkan kesedihan. "Siapa yang membuat putri kecil eomma sedih hmm?" Tanya Nyonya Bae melirik sang suami.
"Appa mengizinkan ku ke pesta relasi oppa, tapi aku harus di tempat khusus. Aku sudah dewasa mengapa diperlakukan seperti bocah, bukankah itu tidak adil eomma?" Seo Hyun-jin memberi kode suaminya untuk tetap diam. Menanggapi sang putri yang sedang marah tidak akan menyelesaikan masalah.
"Bagaimana jika sekarang kita memilih gaun?" Suzy tetap diam di pelukan eommanya.
"Walaupun di tempat khusus putri eomma harus tampil sempurna! Eomma akan meminta eonni mu memilih gaun juga, jadi kita bertiga akan serasi, bagaimana?" Suzy tersenyum lalu membawa ibundanya itu pergi.
Perubahan suasana hati sang putri, membuat Tuan Bae takut jika putrinya berulah lagi. Segera ia menghubungi bodyguard agar membentuk tim keamanan dilokasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Nona Sooji akan menghadiri pesta, dan berada di tempat khusus."
_
TBC_______
Happy New Year semuanya,
tetap kuat dan bahagia selalu🤗💎🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
Ride Or Die
RomanceNote: Terdapat kata kasar dan mature konten. (21+) ---------------- Bae Suzy (24 tahun) putri bungsu kesayangan keluarga Bae, semua orang hanya tau namanya tanpa pernah tau bagaimana wujud sang gadis. Suzy tidak pernah tau apa alasan keluarganya men...