Warning 🔞🔞"Eomma, maaf aku terlambat..."
Joohyuk meletakan mawar putih ditengah pusara ibunya. 23 Desember adalah peringatan setahun kematian sang ibu. Subin dan Dowan sudah mengajak pulang sejak tadi namun laki-laki itu keras kepala. Hingga salju turun deras tetap bertahan di depan makam ibunya.
"Kau akan sakit jika terus disini." Suara itu, Joohyuk diam. Terkena salju terlalu lama apakah efeknya halusinasi—pikiran Joohyuk.
Sentuhan tangan dingin, pada tangannya yang dingin juga. Membuat Joohyuk menoleh ke objek, yang ternyata nyata—berdiri di samping.
"Apa kau hantu?"
Pertanyaan Joohyuk membuat gadis itu melakukan pembuktian, jika dia bukan hantu. Menggenggam erat payungnya, gadis itu berjinjit mencium Joohyuk.
Suzy hanya menempelkan bibirnya, dia tidak ingin melakukan lebih pada Joohyuk. Yang mematung sejak tadi.
"Maaf, telah membuatmu terluka." ucap Suzy bergerak mundur.
Payung gadis itu jatuh ke tanah, ketika Joohyuk merengkuh pinggang sang gadis. Tangan Joohyuk menyusuri wajah Suzy. Mata keduanya saling menatap menunjukan kerinduan. Suzy memejamkan mata ketika wajah Joohyuk semakin dekat. Hembusan nafas Joohyuk mampu gadis itu rasakan menerpa wajahnya.
Ciuman bibir yang menyalurkan kerinduan terjadi begitu emosional. Joohyuk dan Suzy saling mendekap—badan keduanya menempel tanpa celah. "Aku akan selalu mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ride Or Die
RomanceNote: Terdapat kata kasar dan mature konten. (21+) ---------------- Bae Suzy (24 tahun) putri bungsu kesayangan keluarga Bae, semua orang hanya tau namanya tanpa pernah tau bagaimana wujud sang gadis. Suzy tidak pernah tau apa alasan keluarganya men...