Bagian 17

988 83 68
                                    

Happy reading
_
_
_
_
_


***

"Jadi kau pikir aku berbuat sejauh ini hanya ingin tubuh mu?!" Joohyuk terkekeh. Hanya menggunakan boxer dia berjalan ke arah Suzy yang semakin terpojok di dinding.

"Kau mau apa?"

Joohyuk semakin menghimpit wanita itu. "Bukankah kau pikir aku pria seperti ini!" ucap Joohyuk seduktiv di telinga Suzy.

Emosi Joohyuk semakin meningkat mengingat bagaimana wanitanya di sentuh lelaki lain. Sejak kecil Joohyuk mengalami penyiksaan mental dan fisik, hal tersebut membuat dia memiliki sifat obsesif terhadap apapun yang dia punya.

"Hyuk sakit."

Pergelangan tangan Suzy sangat perih akibat cengkraman kuat Joohyuk.

"Bagaimana bisa kau menerima keluarga yang membunuh ibu mu!"

Suzy membeku di tempat mendengar pernyataan lelaki itu. "Apa maksudmu? katakan dengan jelas Nam Joohyuk!!" triak gadis itu mengguncang badan Joohyuk.

Joohyuk hanya diam tidak menjawab, menurut dia ucapannya cukup jelas untuk apa diulang.

"Kau tahu fakta mereka membunuh ibuku, kenapa kau diam saja Hyuk!" Suzy membutuhkan penjelasan, disisi lain lelaki dihadapanya juga tidak tahu harus menjawab apa.

"Sooji-ah kau sudah bangun?!"

Suara dari luar kamar membuat dua manusia di dalam panik. Suzy menatap Joohyuk seolah memberi peringatan untuk tetap di tempat sembari dia keluar kamar.

Tidak lama hanya sekitar sepuluh menit Suzy keluar kamar. Namun, ketika dia kembali tidak ada siapapun di dalam kamar. Sia sia gadis itu memeriksa seluruh sisi kamarnya, tidak ada Joohyuk di sana. Suzy menjatuhkan diri ke lantai dengan tangis yang semakin jelas, dia butuh kejelasan tentang kematian ibunya dari Joohyuk.

.
.
.
.

"Dari mana saja kau anak sialan?!" Joohyuk memilih diam tidak menjawab teriakan ayahnya. Lelaki itu berjalan mendekat ke meja kerja Tuan Nam, diletakan sebuah flashdisk di atas meja.

"Kau memang anak yang berbakti Joohyuk. Demi ibumu kau berani berkhianat pada rekan bisnis mu." Tangan Joohyuk mengepal keras mendengar tawa ayahnya, ingin sekali dia menghancurkan lelaki tua itu.

"Dimana Ibuku?" Tanya Joohyuk lantang.

"Ibumu sudah ku kirim kembali ke Busan!"

Tidak perduli lagi dengan sopan santun, lelaki itu berjalan meninggalkan ayahnya. Sebelum benar-benar meninggalkan rumah keluarga Nam, di ruang tamu Joohyuk berpapasan dengan kakak tiri-nya.

Joohyuk tidak berniat menyapa memilih terus berjalan.

"Selamat atas hubungan mu dengan Bae Suzy." Kaki Joohyuk berhenti melangkah, mendengar kata kata yang baru keluar dari mulut kakaknya.

Nam Jihyun tersenyum miring melihat reaksi Joohyuk, dia merasa memegang kartu atas lelaki itu. "Wah, ternyata benar kau berhubungan dengan gadis itu. Bukankah dia calon menantu Park? Apakah kalian bermain api di belakang?"

"Jaga mulut mu Nam Jihyun! aku menghormati mu sebagai saudara tertua, tapi jika kau berani mengusik kehidupan pribadi ku, tidak akan aku biarkan kau hidup tenang!"

Meninggalkan rumah keluarga Nam, melalui kaca spion Joohyuk tahu ada beberapa orang yang mengikuti.

"Krys pastikan Sehun tidak pergi sebelum aku sampai, dan pastikan tempat yang kau pilih aman."

Ride Or DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang