part 7

33K 1.3K 9
                                    

⚠️Typo bertebaran

Happy reading

🐯🐯🐯

Hari ini sudah empat Tempat yang Kiara kunjungi sembari membawa lamaran pekerjaan. Ia memutuskan untuk mencari pekerjaan sampingan demi Qila, putrinya yang sangat ingin masuk ke sekolah.

Dari keempat tempat itu semuanya tidak menerima pekerja baru atau tidak membuka lowongan pekerjaan. Mulai dari laundry, toko roti, minimarket sampai rumah makan. Semuanya nihil.

Kiara duduk termenung dibawah pohon, kalau sudah begini ingin sekali rasanya Kiara datang menghampiri laki-laki itu dan meminta pertanggung jawabannya. Tetapi Kiara tidak berani, takut nanti dirinya akan kembali mendapat penolakan seperti dulu. Lagipula ia pun tidak tahu dimana laki-laki itu sekarang.

Pasti laki-laki itu sudah menikah dengan tunangannya atau bahkan sudah memiliki anak dan menjadi keluarga bahagia.

Kiara mengusap air matanya dengan kasar dan kembali berdiri saat bus tiba. Kiara memilih untuk terus mengendarai motornya dan berkeliling untuk mencari pekerjaan.

Kiara berhenti sejenak saat matanya menatap famplet pengumuman berupa lowongan pekerjaan yang tertempel pada tembok. Ia menatap pengumuman yang tertera disana.

Dicari cleaning service
Max usia 21-30th
Berpenampilan menarik
Diutamakan memiliki pengalaman dalam bidang tersebut selama 1tahun
Silahkan daftarkan diri anda ke alamat yang tertera diatas.

Kira-kira begitulah isi dari famplet pengumunan lowongan pekerjaan itu. Tanpa berpikir panjang Kiara bergegas menuju alamat yang tertera disana.

"Loh inikan kantor yang sering pesan kopi di coffe shop" ucapnya saat melihat gedung menjulang tinggi didepannya kini.

Kiara pun langsung memasuki area loby dan menemukan resepsionis ada beberapa orang juga yang Kiara yakin mereka juga ingin melamar pekerjaan ditempat ini.

"Mbak kiara?" Sapa resepsionis itu.

Kiara tersenyum "halo aku liat disini lagi ada cari karyawan yaa aku mau melamar boleh?" Tanya Kiara pada resepsionis itu.

Resepsionis itu mengangguk bingung pasalnya yang ia tahu kan Kiara bekerja di coffe shop.

"Bisa di titip disini mbak untuk lamarannya" ucapnya

Kiara menurut lalu menaruh lamaran itu diatas meja resepsionis itu.

"Untuk informasi lebih lanjut nanti akan kami kabarkan lagi ya mas, mbak." Ucap resepsionis itu pada beberapa orang yang melamar pekerjaan.

Kiara ikut mengangguk ia menaruh harapan besar

"Eh mbak Kia tunggu bentar"

Kiara menoleh "kenapa mbak?"

"Mbak kia udah nggak kerja di coffe shop?" Tanya nya penasaran.

Kia tersenyum "masih kok, aku mau cari sampingan ajaa buat tambah-tambahan"

"Aah gitu yaa aku kira mbak udah nggak kerja disana soalnya udah 3 hari ini nggak antar pesanan kopi"

"Aku kebetulan lagi libur kerja, sambilan nyari kerjaan sampingan"

Resepsionis itu mengangguk paham.

"Kalau gitu aku duluan yaa, terimakasih"

"Iya mbak hati-hati dijalan ya semoga nanti mbak dapat kabar baik"

Kiara tersenyum lalu mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya keluar dari gedung itu. Saat baru sampai loby ia melihat ada beberapa pria yang sedang berjalan memasuki area loby. Pria yang mengenakan setelan Jas rapih dengan dasi yang bertengger.

REGRET (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang