⚠typo bertebaran
Happy reading
-
-
-🐯🐯🐯
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam akhirnya Dara dan keluarga serta Qila sudah sampai tujuan. Qila melirik rumah besar disana dengan tatapan berbinar.
"Lumah nenek kamu kaya istana balbie ya Lio" ucap Qila.
"Qila baru pertama kesini jadi bilangnya gitu" Balas Rio
Dara dan suaminya terkekeh pelan melihat tingkah lucu Qila.
"Qila nanti main sama Rio ditaman belakang yuk, disana banyak bua punya oma tau" ajak bocah itu. Dan dijawab anggukan antusias dari Qila.
Mereka ber-empat turun dari mobil. Dara menggandeng Qila dan Rio digendong oleh papanya.
"Mama Dala, oma nya Lio galak nggak?" Tanya Qila sembari mendongak menatap Dara.
Dara tersenyum lalu mengusap pelan kepala Qila "enggak galak kok, oma itu baik. Qila jangan takut ya?"
"Oke mama Dala"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Rio turun dari gendongan papa nya dan menghampiri oma nya dan langsung memeluknya. Qila memperhatikan interaksi antara nenek dan cucu itu dengan intens.
Qila punya oma kaya Lio nggak ya?. Batin Qila.
"Sehat mah?" Tanya Gibran- suami Dara.
"Alhamdulillah gimana kalian sehat juga?"
"Sehat kok mah!" Jawab Dara dan Gibran barengan.
"Eh ini kamu bawa anak siapa?" Tanya nya waktu melirik kearah Qila.
Qila sembunyi dibalik kaki jenjang nya Dara, ia takut kalau baru bertemu dengan orang baru seperti ini.
"Dia suka gini mah kalau ketemu sama orang baru, oh iya ini namanya Qila anak tetangga Dara temen main nya Rio dirumah"
"Halo cantik sinih kenalan sama Oma" kata Oma sembari menjulurkan tangan nya kearah Qila.
Perlahan Qila mendekati Oma dan menyambut uluran tangan Oma lalu disalimi.
"Nama aku Qila" cicit Qila pelan.
Oma tersenyum teduh, entah kenapa melihat Qila ada perasaan aneh yang menjalar dihatinya. Seperti perasaan senang mungkin.
"Manis banget sih sini yuk main sama Oma sama Rio juga" ajak oma.
Qila mengangguk, mereka duduk disofa sambil berbincang-bincang. Qila dan Rio bermain game diponsel. Rio yang main dan Qila yang memperhatikan.
"Gimana bisnis kamu Gib?" Tanya Oma.
"Alhamdulillah mah lancar"
"Kamu gimana Dara, lancar kan bisnis online nya?"
"Lancar juga mah Alhamdulillah"
"Bagus deh, oh iya kamu bawa Qila kesini emang orangtua nya gak marah?"
Dara menggeleng "enggak kok mah, bunda nya Qila juga sibuk beresin rumahnya. Qila ga ada yang jagain juga dirumah"
Oma mengangguk paham.
"Mah pasangin dasiku dong" seorang laki-laki turun dari lantai dua dan berhenti tepat didepan Oma.
"Udah gede pasang dasi sendiri aja gak bisa!" Sarkas Gibran pada adik kandung nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (End)
JugendliteraturBertahun-tahun hidup diselimuti oleh rasa penyesalan. Mimpi buruk turut hadir dalam setiap malamnya tanpa henti. Akan kah ia menemukan jalan keluar untuk menyembuhkan rasa penyesalan itu? "Aku menyesal, sungguh. Tolong maafkan aku, maafkan laki-laki...