⚠️typo bertebaran
Happy reading
🐯🐯🐯
Tak terasa sudah 2 minggu Kiara menjalankan dua pekerjaan sekaligus. Siang hingga sore ia bekerja sebagai office girl di perusahaan ternama. Dan sore sampai malam ia bekerja di coffe shop.
Terlihat sangat berat dan mustahil untuk dijalani memang, tetapi memang itulah kenyataan nya. Kalau saja bukan karena keadaan yang memaksanya ia tidak akan mau.
Ia sangat lelah tetapi ini semua demi Qila. Ia akan berusaha terus demi Qila. Putrinya.
Dan malam ini jadwal Kiara jaga di coffe shop. Ia menatap kearah putrinya yang sedang terlelap di ruang istirahat. Merasa kasihan karena ia harus memgajak Qila bekerja bersamanya seharian.
Tapi mau bagaimana lagi, ditinggal dirumah pun Qila tidak ada yang menjaga. Terpaksa ia mebawa putri kecilnya kemana-mana.
"Mbak udah jam pulang nih, pulang duluan aja biar aku sama yang lain yang beres-beres"
"Eh gapapa nih aku balik duluan, Aku bantu aja beres-beresnya"
"Iya mbak langsung pulang aja kasiham Qila kalau tidur disini lama-lama"
Kiara mengangguk "yaudah aku balik duluan ya maaf ya aku gak bantu beres-beres"
"Santai mbak"
Kiara berjalan menghampiri Qila yang tertidur pulas. Membawanya kedalam gendongan.
"Qila bangun dulu yuk nak, kita pulang nanti lanjut bobo dirumah" ucapnya berusaha membangun kna Qila.
Karena tidak mungkin ia mengendarai motornya dengan Qila yang tertidur pulas.
"Bunda udahan kelja nya?" Ucap anak itu.
"Iya sekarang kita pulang yah"
Qila mengangguk lucu. Kiara membawa Qila menaiki motor miliknya. Setelah itu ia melajuka motornya menuju rumahnya.
Untung saja jarak rumahnya dengan coffe shop tidak terlalu jauh. Membawa motor dimalam hari membuat Kiara sering merasa ketakutan. Tetapi ia sudah mulai terbiasa.
🐯🐯🐯
Pagi hari dikediaman keluarga Arga sedang ramai karena Dara dan suaminya Gibran serta anaknya Rio sedang menginap disana beberapa hari.
"Kamu kenapa ngeliatin handphone terus sih, Ga?" Tanya sang Mama.
Arga menoleh "ini aku lagi cek email kantor aja" ucap nya berbohong.
Padahal ia sedang mengamati pesan yang dikirimkan Daniel padanya. Karena pesannya terlalu panjang Arga memilih untuk membacanya nanti saja agar bisa fokus.
"Selesai in dulu sarapan kamu, Ga!" Kali ini Reno sang papa yang menegur Arga.
"Iya, Pah!"
Setelah selesai sarapan mereka berkumpul diruang keluarga. Karena hari ini Weekend.
"Arga, sudah lima tahun apa kamu enggak mau nyerah aja?" Tanya Reno
Arga menggeleng "nggak Pah, sebelum ketemu aku nggak akan nyerah"
Reno menghela nafas, ia merasa tidak tega melihat putranya. Dibantu tidak mau, katanya ingin berusaha sendiri tapi sampai lima tahun tidak membuahkan hasil sedikitpun.
"Nama perempuan itu siapa?"
"Kiara, Pah"
"Biar Pap bantu Papa suruh orang kepercayaan Papa buat cari!" Ucapnya dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (End)
Roman pour AdolescentsBertahun-tahun hidup diselimuti oleh rasa penyesalan. Mimpi buruk turut hadir dalam setiap malamnya tanpa henti. Akan kah ia menemukan jalan keluar untuk menyembuhkan rasa penyesalan itu? "Aku menyesal, sungguh. Tolong maafkan aku, maafkan laki-laki...