part 20

31.1K 1.1K 7
                                    

⚠️typo

Btw kalian butuh visualisasi karakter Arga dan Kiara gak?
Kalau butuh nanti aku kenalin visual nya versi aku.

Atau kalian boleh visualisasikan sendiri yang cocok jadi Arga dan Kiara nih siapa, sesuai haluan kalian sendiri aja bebas wkwk

Enjoy reading guys

🐯🐯🐯

Sudah dua minggu berlalu sejak Kiara dekat dan mau menerima Arga pelan-pelan. Hari ini ia mendapat surat pemberhentian dari tempatnya bekerja yaitu perusahaan milik Arga.

"Lo liat Dinda Kakak.Kesayangan lo ini? Dia dipecat hahaha rasain lo!" Ucap Lala penuh penekanan dengan nada mengejek Dinda dan Kiara.

"Gak jelas lo! Kak Kia itu di berhentikan karena emang pengurangan karyawan, bukan dipecat!!" Jawabnya emosi.

"Itu sama aja dipecat karena kerjaan dia itu gak becus!" Ucap Lala tak mau kalah.

"Kak, kita pergi dari sini yuk males lama-lama disini ada nenek lampir"

"Sialan lo!" Teriak Lala tak terima dipanggil nenek lampir.

Kiara dan Dinda sampai didapur berdiri didepan pantry "kak kenapa bisa?" Tanya Dinda penasaran.

Kiara menggeleng "kakak juga gak tau mungkin emang yang dibilang sama Lala itu bener kakak kerja gak becus" ucap Kiara bohong.

Kiara berbohong, padahal ia sudah tahu alasan Arga memberhentikannya bukan karena itu tetapi karena alasan lain. Arga sudah pernah bicara padanya malam itu tapi untuk alasan lebih jelasnya pun ia tidak tahu.

"Terus aku sendirian dong? Kak, aku gak bisa deh kalo gak bareng kakak" ucap Dinda yang merasa sedih karena harus berpisah dengan Kiara.

"Din, jangan gitu ah kamu harus tetep kerja loh lagian kakak gapapa kok kan masih ada kerjaan di coffeshop" Kiara berhsaha menenangkan Dinda

Dinda terlihat sedih karena mulai besok ia tidak bekerja bersama Kiara lagi. Ia sangat menyayangkan kenapa harus Kiara yang diberhentikan.

"Kenapa bukan si nenek lampir itu aja sih yang di berhentiin kenapa harus kakak coba. Udah jelas yang kerjanya gak jelas itu kan dia!" Ucapnya tak terima.

"Din udah gapapa kamu masih bisa ketemu kakak kok nanti sering-sering datang ke caffe aja ya" ucap Kiara menenangkan Dinda.

Ia juga sedih karena harus berpisah dengan Dinda yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"Mbak Kia?"

Kiara menoleh "iya saya"

"Ditunggu pak Arga di ruangannya!" Ucap salah satu rekan kerjanya.

Kiara mengangguk "ah iya terimakasih ya aku kesana sekarang" jawabnya.

Kiara menatap Dinda "kamu balik kerja sana kakak pergi dulu ya"

"Kak nanti aku tunggu dikantin ya makan bareng?" Teriak Dinda yang dijawab anggukan oleh Kiara.

Dan disinilah Kiara tepat didepan pintu ruangan Arga. Ia ingin mengetuk tetapi pasti tidak akan terdengar karena ruangan Arga itu kedap suara.

Ia menunggu saja sampai Daniel sekretaris Arga keluar dari sana. Dan beberapa menit kemudian Daniel pun keluar.

"Sudah lama?" Tanya Daniel.

Kiara menggeleng "baru aja pak"

"Kalo gitu masuk gih sudah ditunggu pak Arga" ucapnya kemudian pergi meninggallam Kiara diambang pintu masuk.

REGRET (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang